Kritik Keras Amien Rais Jika Rekonsiliasi Sekedar Bagi-bagi Kekuasaan

- Editor

Senin, 15 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Amien Rais.(foto/net)

Amien Rais.(foto/net)

JAKARTA,bipol.co – Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengkritik keras kalau yang terjadi antara Presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sekedar bagi-bagi kekuasaan.

Kalau itu terjadi menurut Amien, rekonsiliasi hanya sekedar bagi-bagi kekuasaan adalah aib dan negatif karena masyarakat menilainya para politisi tidak memiliki kekuatan moral yang dipegang.

“Saya setuju rekonsiliasi agar bangsa Indonesia tidak pecah, namun jangan sampai itu diwujudkan dengan bagi-bagi kursi. Karena apa gunanya dulu bertanding ada dua pasangan calon, lalu ujungnya bagi-bagi kursi,” kata Amien di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Dia mendukung dua tokoh yang sempat menjadi kompetitor di Pilpres 2019 itu berangkulan namun jangan sampai itu mengaburkan makna masing-masing parpol dalam sistem demokrasi.

Menurut dia, dalam sebuah negara demokrasi, tidak baik kalau tidak ada oposisi sehingga bisa menjadi negara otoriter.

“Kalau nanti ada sesuatu yang kurang baik lalu tidak ada oposisi maka demokrasi akan menjadi otoriter,” ujarnya.

Dia berpesan, Prabowo tetap terus menjadi persatuan dan kesatuan namun jangan sampai pernah terkooptasi hanya karena dapat satu atau dua kursi menteri lalu berpindah haluan politik.

Menurut dia, kalau demokrasi tanpa ada oposisi, itu namanya demokrasi bohong-bohongan padahal dalam demokrasi dibutuhkan mekanisme “check and balances”.

“Demokrasi itu ada mekanisme check and balances, yaitu eksekutif melangkah dengan berbagai macam langkah lalu yang mengawasi adalah parlemen,” katanya.

Dia menilai kalau anggota parlemen sebagian besar menjadi tukang stempel atau jadi juru bicara eksekutif maka yang terjadi adalah lonceng kematianf bagi demokrasi.

Amien mengatakan merajut merah-putih bisa diteruskan namun soal kekuasaan, berikan kesempatan yang utuh kepada Jokowi-Ma’ruf dengan para menterinya bekerja dan oposisi mengawasi jalannya pemerintahan.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan
481 Pasangan Kepala Daerah Resmi Dilantik Presiden Prabowo

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:58 WIB

Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terbaru