SOREANG, bipol.co – Ketua Dewan Pembina DPP PKS Dr. H. Ahmad Heryawan, Lc, menegaskan, pihaknya akan mendorong kader PKS, H. Gun Gun Gunawan, Wakil Bupati Bandung, untuk diusung menjadi bakal calon Bupati Bandung 2020-2025 mendatang.
Dengan modal 10 kursi atau naik 66,6 persen di DPRD Kabupaten Bandung pada pemilihan legislatif Pemilu 2109 menjadi kekuatan PKS untuk memenangkan Pilkada sertak di Kabupaten Bandung.
Apalagi Gun Gun Gunawan kini menjabat wakil bupati, menjadi modal utama kepercayaan masyarakat meski harus berkoalisi dengan parpol lain.
“Pertama kursi PKS naik 10 kursi atau 66 persen dari pemilu 2014. Kemudian PKS bisa melanjutkan kepemimpinannya karena kadernya kini menjadi wakil bupati dan bupati Dadang Naser sudah dua periode sehingga menjadi tokoh yang bisa diandalkan untuk bisa menjadi calon bupati,” papar Aher usai mwnghadiri Milad ke 21 DPD PKS Kabupaten Bandung, di Gedong Budaya Sabilukungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (21/7/2019).
Aher meminta PKS harus terus meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk bersatu melakukan konsolidasi membangun kreasi PKS. Aher mengatakan, tidak menutup kemungkinani dalam mengusung calon bupati akan berkoalisi, karena politis itu dinamis.
“Di pusat koalisi dinamis, di daerah juga koalisiya dinamis, di pusat mungkin berkoalisi saat pilpres, di daerah dengan partai lain, koalisi pusat tidak seragam dengan koalisi di daerah,” jawabnya.
Sementara Ketua DPD PKS Kabupaten Bandung Jajang Rohana menyatakan merespon atas dorongan Dewan Pembina DPP PKS H Achmad Hariyawan, terkait dorongan untuk mengusung Gun Gun Gunawan menjadi bakal calon Bupati Bandung 2020-2025.
“DPP sudah memberi sinyal bagaimana Kabupaten Bandung dengan peroleh di DPRD meningkat dan suara cukup signifikan serta sudah ada kader PKS menjadi Wakil Bupati Bandung maka selayaknya PKS bisa memajukan calon Bupati Bandung pada Pilkada 2020,” kata Jajang di tempat sama.
Tentunya, tutur Jajang, DPD akan melakulan konsolodasi internal partai, karena ini sebagai modal dasar untuk maju dan memenangkan perhelatan pemilu baik lagislati atau pilkada. “Alhamdulilla saat mendapatkan trend kepercayaan publik saya menangkap kepercayaan masyarakat Kabupaten Bandung terhadap PKS suara meningkat di Pemilu 2019 dua kali lipat,” katanya.
Atas keberhasilanitu, imbuhnya, jadi modal dan percaya diri untuk maju. Namun demikian karena PKS masih kurang satu kursi, maka harus berkoalisi dengan partai lain.
“Ada delapan parpol yang mendapatkan kursi di DPRD Kab Bandung dan kita harus berkomonikasi serta menyamakan persepsi, menyamakan visi, mungkin ada saudara-saudata kita yang sama visinya dengan PKS maka kita bisa bekerjasama untuk mengusung pasangan calon,” ucap Jajang.
Mengenai koalisi adil makmur yang dibangun di tingkat nasional pada Pemilu 2019 untuk tetap dibangun pada Pilkada Kabupaten Bandung, Jajang mengatakan, politik itu dinamis.
“Tentunya koalisi pusat biasanya tidak seiring dengan daerah, karena politik itu dinamis. Termasuk di kita sekarang politik itu dinamis suatu saat kita berhadapan bekompetisi, tapi di saat laib akan bersma-sama. Itu perhelatan politik kita,” paparnya.
Bagi PKS, ujar Jajang, perbedaan politik itu terjadi pada ivent tertentu saja, karena PKS menganut “Iman Islam ulah runtuh, beda partai tetap sedulur”. “Artinya dengan berbagai politik kita bisa kerjasama dalam perhelatan politik. Contohnya dalam pileg kita berkompetisi, dalam pilkada bisa bersama-sama, bahkan dalam pilkada bersama-sama dalam pilgub kita berkompetisi,” kata Jajang.
Mengenai restu dewan suro untuk mengusung balon pilkada, Jajang mengatakan, itu banyak faktor. Pertama dari sisi popularitas dan kavasitas, dan berjenjang dari dewan suro, mulai tingkat DPD, DPW dan DPP. “Kedua karena berkoalisi maka harus bermusyawarah dengan teman koalisi, karena kita akan menjodohkan pasangan yang harus kuat, bukan hanya maju untuk pasangan tapi untuk menang, ini kan harus panjang sampai pada pendaftaran pasangan calon,” tuturnya.
Pada kesempatan sama, Gun Gun Gunawan, menyatakan, untuk pencalonan diri ada mekanisme. “Kita serahkan ke mekanisme tersebut karena banyak kader PKS. Saya secara pribadi tentunya siapapun yang diberi tugas hasil dewan suro kita harus siap,” ucap Gun Gun.
Sedangkan bentuk koalisi nanti, Gun Gun menyatakan, koalisi pentibg dalan berkopetensi untuk memajukan Kabulaten Bandung.
“Itulah demokrasi, pasti semua masyarakat punya cita cita yang luhur untuk memajukan Kabupaten Bandung,” kata Gun Gun.
Masalah komonikas atau masalah kerjasama kata Gun Gun, syah syah saja, karena untuk membangun suatu daerah tidak bisa sendirian, apalagi peluang saat ini memungkinkan semua pihak untuk kerjasama membangun Kabupaten Bandung. “Peta politik memungkinkan berkomonikasi, berkoalisi untuk menyatukan tujuan yang sama Kabupaten Bandung lebih baik lagi,” paparnya.**
Editor: Deddy Ruswandi