BANDUNG, bipol.co – Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Muradi, menanggapi santai perihal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih kursi terbanyak di DPRD Kota Bandung. Menurutnya, hal tersebut tidak serta-merta memberikan pengaruh yang signifikan terhadap percepatan pembanguna Kota Bandung yang dipimpin kader PKS, Oded M. Danial.
“PKS di Depok menang, tapi tidak kelihatan tidak berasa juga efeknya, di Padang juga dulu menang, efeknya juga tidak kelihatan,” kata Muradi di Jalan Ambon Bandung, Kamis (25/7/2019).
Muradi menilai dengan raihan kursi terbanyak di DPRD malah akan membuat tugas Oded semakin berat. Hal tersebut dikarenakan belum adanya sosok pemimpin yang kuat dari anggota PKS terpilih.
“Saya khawatir justru Oded tersandera oleh manuver dari PKS menang di DPRD. Kalau mereka mimimpin namun masih bergantung pada Mang Oded, itu yang saya khawatir,” katanya.
Muradi juga menilai komposisi anggota Dewan PKS yang terpilih belum memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, sehingga hal tersebut bisa menjadi beban tambahan bagi Oded.
“Makanya saya bilang, dari 13 ini (anggota dewan dari PKS, Red,-) ‘kan bukan orang baru juga, leadership tidak strong, kepemimpinan politiknya tidak terlalu kuat. Misalnya ada Dedi ada Iman, tapi mereka butuh jam terbang untuk ber-power dan mengelola PKS,” paparnya.
Selain itu, Muradi membandingkan kepemimpinan Oded dengan Aher pada saat menjabat Gubernur Jawa Barat. Menurutnya, Aher lebih memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam kepemimpinan maupun politik.
“Dulu Aher, dia kuat. Dia bisa mengendalikan semuanya. Mang Oded bukan karakter political leader dia lebih kepada ulama, religius leader,” ucapnya.
Muradi juga mengatakan Oded butuh topangan dari DPRD dalam memimpin Kota Bandung. Hal itu sebagai upaya menjaga stabilitas pemerintah Kota Bandung di kepemimoinan Oded.
“Saya kira itu butuh ditopang kepemimpinan yang kuat di DPRD Kota Bandung. Itu yang belum saya lihat. Terutama menjaga Mang Oded dari yang aneh-aneh,” tegasnya.**
Reporter: Rahmat Kurniawan
Editor: Hariyawan