PJT II Kelola Pasokan Air Tanggapi Kekeringan Ekstrem

- Editor

Minggu, 28 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama Jasa Tirta II, U. Saefudin Noer (baju putih).

Direktur Utama Jasa Tirta II, U. Saefudin Noer (baju putih).

BANDUNG, bipol.co – Perum Jasa Tirta (PJT) II terus menata pengelolaan pasokan air Sungai Citarum dan fungsi Waduk Jatiluhur sebagai sumber air masyarakat Jawa Barat bagian Utara dan DKI Jakarta. Sebanyak 90% air waduk digelontorkan untuk mengairi irigasi beberapa kabupaten, yakni Karawang, Subang, Indramayu, dan Kabupaten/Kota Bekasi. Sisanya untuk air baku industri dan air minum di Jabar serta sebagian DKI Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Jasa Tirta II, U. Saefudin Noer, menanggapi rilis BMKG mengenai potensi kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia. Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) per-tanggal 30 Juni 2019, terdapat potensi kekeringan meteorologis (iklim) di sebagian besar Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan kriteria panjang hingga ekstrem.

Provinsi Jawa Barat disebutkan menjadi salah satu daerah yang terancam kekeringan ekstrem. Sejumlah wilayah di Jabar, seperti Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Sukabumi Selatan, dan Cianjur Selatan dinilai akan mengalami potensi kekeringan dengan kategori awas.

“Untuk mitigasi kekeringan kita kelola dan jaga cadangan dengan suplai air sesuai kapasitas kebutuhan areal tanam dengan memperhatikan kapasitas saluran dan melakukan pengaturan pembagian air,” ucap Saefudin dalam rilis resminya, Minggu (28/7/2019).

Saefudin menyebut, PJT II memberlakukan piket pengaturan jadwal pemberian air atau gilir giring air untuk menjaga pasokan air irigasi agar petani bisa tanam dan semai secara bergantian, hingga mampu panen di musim kemarau. Untuk itu, ketersediaan air di saluran perlu dimonitor melalui petugas pintu air serta memberikan pemahaman penggunaan air dari pengamat saluran kepada petani.

Menurutnya, upaya pengelolaan pasokan air menjadi krusial dilakukan saat memasuki musim kemarau, ditambah dengan adanya isu prediksi kemarau panjang sebagai dampak perubahan iklim. Lahan pertanian di Kabupaten Karawang, Subang, dan sebagian Barat Indramayu menjadi areal prioritas untuk dilakukan mitigasi antisipasi kekeringan dengan menjaga pompa, kebersihan bendungan, bendung, dan saluran.

“Wilayah Karawang, Subang, Bekasi, Purwakarta, dan sebagian Indramayu sampai saat ini masih dapat terairi dengan cukup,” kata Saefudin.

Sementara pengaturan air di daerah Indramayu sampai Cirebon belum dapat dilakukan karena sumber air dari Waduk Jatigede belum termasuk dalam pengelolaan PJT II. Sejak berdiri tahun 1967, PJT II hanya memiliki kewenangan di dua wilayah sungai pada sebagian Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta dari 128 wilayah sungai yang ada di Indonesia.

“Di bawah pengelolaan Jasa Tirta II air akan dapat teraliri ke para petani walaupun dalam kondisi kekeringan,” ujarnya.**

Reporter: Iman Mulyono

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB