Menentukan Menteri Harus Didasari Profesionalitas bukan Budi Politik

- Editor

Senin, 29 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi.

ilustrasi.

JAKARTA,bipol.co – Guru Besar Universitas Islam Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Prof Dr Alaidin Koto mengatakan profesionalitas hendaknya menjadi yang utama dalam menentukan orang-orang yang akan menempati posisi menteri pada kabinet kerja jilid II.

“Yang terpenting adalah profesionalitas, serahkan tugas kepada ahli di bidangnya,” kata Alaidin ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (28/7/2019).

Dosen di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska, Riau ini, mengatakan profesionalitas menjadi dasar untuk mendudukan orang dalam kabinet, bukan atas dasar budi politik yang akan menyebabkan Presiden tersandera, lalu abai dengan kepentingan rakyat.

“Kalau bisa Presiden menyelesaikan hutang-hutang politik kepada partai dan orang-orang partai sebelum dilantik,” katanya.

Menurut Doktor pemikir politik Islam itu, milenial atau bukan yang terpenting adalah menteri yang profesional dan memiliki idealisme kebangsaan yang tinggi.

“Dan harus seorang yang benar-benar nasionalisme dalam rekam jejaknya bukan dalam ucapan atau kata-katanya,” kata Ketua Lembaga Pengkajian Islam dan Peradaban (LPIP) Riau tersebut.

Menurut Alaidin, rekam jejak itu dilihat dari calon milenial tersebut memiliki rekam jejak apa untuk kepentingan orang banyak.

“Kalau tidak ada atau hanya diusung-usung orang atau orang tuannya saja, jangan dipilih. Dia akan menjadi beban dan masalah untuk negara khususnya terhadap Presiden,” katanya.

Alaidin menjadikan profesionalisme sebagai dasar pertama yang perlu dipertimbangkan oleh Presiden dalam menentukan menterinya, selanjutnya integritas, akhlak, nasionalisme dan yang keempat adalah keterwakilan daerah.

Alaidin yang juga salah satu Ketua DPP Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) ini menambahkan, keterwakilan daerah juga perlu dipertimbangkan oleh Presiden jangan terlalu didominiasi oleh jawa centris.

“Yang pertama profesionality, kedua integrity, akhlak, nasionality, semua harus terbukti dalam ‘track record’ atau rekam jejak, keempat baru keterwakilan daerah,” katanya.(ant)

Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun
Rieke Suryaningsih Resmi Jabat Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung
Bawaslu Kota Cimahi Terbitkan Surat Imbauan Masa Tenang Pilkada 2024

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Kamis, 28 November 2024 - 17:36 WIB

Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul

Kamis, 28 November 2024 - 10:04 WIB

Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB