Fahri: Ibukota Baiknya Pindah ke Pulau Reklamasi

- Editor

Rabu, 31 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, bipol.co – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta lebih cocok ke pulau reklamasi di teluk Jakarta dari pada ke Kalimantan. Alasannya, karena pemindahan ke Kalimantan tidak sesuai dengan konsep Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim.

“Indonesia adalah negara kepulauan dan negara maritim, di mana luas perairan jauh lebih luas dari pada daratan. Sebagai negara maritim ibukota negara seharusnya di pantai, bukan di pedalaman,” kata Fahri Hamzah kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Menurut Fahri Hamzah, sebagai negara maritim, ibu kota negara lebih cocok berada di pulau reklamasi di teluk Jakarta, yang lokasinya masih dekat DKI Jakarta. “Seperti halnya ibu kota negara Malaysia, di pindahkan dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya yang hanya berjarak 36 km.

Fahri mengingatkan, ibu kota negara adalah jantung dari sebuah negara yang memiliki semua fasilitas dan akses dari seluruh daerah ke ibu kota negara. Daerah yang dipilih jadi ibu kota negara, kata dia, harus memenuhi semua persyaratan sebagai ibu kota negara, baik keamanan, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

Apalagi, kata dia, membangun sebuah kota di Indonesia harus didasarkan pada aturan perundang-undangan yang harus disetujui oleh semua atau mayoritas fraksi di DPR RI. “Karena itu, rencana pemindahan ibukota harus disiapkan secara serius dan dilakukan kajian matang, serta mendapat dukungan dari semua pihak,” katanya.

Menurut Fahri, kalau ibu kota negara dipindahkan ke pedalaman Kalimantan, ada apa? “Di pedalaman Kalimantan juga jauh dari partai dan jauh dari pelabuhan laut,” katanya.

Fahri juga mengingatkan, untuk memindahkan ibu kota negara harus dikaji, berapa luas lahan yang dibutuhkan, apa saja gedung dan infrastruktur yang dibangun, serta berapa anggaran yang di butuhkan. “Semuanya harus dilakukan kajian,” katanya. (ant)**

 

Editor: Ude D Gunadi

Berita Terkait

Titiek Puspa Wafat dalam Usia 87 Tahun, Sempat Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H
Bawaslu Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi, Rahmat Bagja: Kita akan Gandeng Lagi Masyarakat untuk Tegakkan Kedaulatan Rakyat
Ngeri! Guru Besar UGM Diduga Berbuat Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswi Sejak 2023
Panglima TNI Dampingi Menlu RI Lepas Bantuan Kemanusian Untuk Myanmar
Karena Hal Ini …Hasto Minta Surat Dakwaan Penuntut Umum Harus Dinyatakan Batal Demi Hukum
Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025
Didampingi Wabup Bandung Ali Syakieb, Wakapolri Tinjau Arus Mudik di Jalur Nagreg
Panglima TNI dan Rombongan Tinjau KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Pesan Kapolri untuk Pemudik

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 19:29 WIB

Titiek Puspa Wafat dalam Usia 87 Tahun, Sempat Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H

Kamis, 10 April 2025 - 12:25 WIB

Bawaslu Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi, Rahmat Bagja: Kita akan Gandeng Lagi Masyarakat untuk Tegakkan Kedaulatan Rakyat

Sabtu, 5 April 2025 - 17:01 WIB

Ngeri! Guru Besar UGM Diduga Berbuat Kekerasan Seksual Terhadap Mahasiswi Sejak 2023

Jumat, 4 April 2025 - 16:22 WIB

Panglima TNI Dampingi Menlu RI Lepas Bantuan Kemanusian Untuk Myanmar

Minggu, 30 Maret 2025 - 10:16 WIB

Karena Hal Ini …Hasto Minta Surat Dakwaan Penuntut Umum Harus Dinyatakan Batal Demi Hukum

Berita Terbaru