BANDUNG, bipol.co – Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama klub motor Bikers Brotherhood Motorcycle Club (BBMC) akan membangun sumur wakaf untuk merespon kekeringan yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat akibat gempa yang terjadi tahun lalu.
Manajer Cabang ACT Jawa Barat, Renno I Mahmuddin mengatakan gempa yang berkekuatan 6,4 magnitudo tersebut menyebabkan banyak sumber air di Lombok tertutup karena pipa-pipa air rusak dan patah.
“Saudara di Lombok kesulitan mendapatkan air bersih, terlebih pada musim kemarau tahun ini yang menurut BMKG lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Renno di Club House BBMC, Jalan Wahid Hasyim, Kota Bandung, Selasa (10/9/2019).
Sumur wakaf tersebut, kata dia, akan dibangun di beberapa titik. Salah satunya akan dibangun di Dusun Ende, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah yang merupakan dusun wisata dan pertanian. Menurutnya aktivitas pertanian di wilayah tersebut hanya bisa dilakukan setahun sekali ketika musim hujan.
“Saat musim kemarau sumur di Ende mengering dan diperparah dengan instalasi pipanisasi air yang belum tersambung hingga tidak bisa digunakan,” katanya.
Dia menjelaskan sumur tersebut akan dibangun dengan kedalaman 60 hingga 100 meter. Menurutnya sumur di Ende kerap mengering karena rata-rata hanya memiliki kedalaman 40 meter.
Selain pembangunan sumur wakaf, kata dia, ACT juga telah mendistribusikan jutaan liter air bersih untuk respon kekeringan di seluruh Indonesia dan masih akan menyuplai daerah-daerah kering yang belum tersentuh.
Sementara itu, Deputi BBMC Rizal Ncoy mengatakan pembangunan sumur wakaf diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi kekeringan yang menimpa hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Lombok yang sedang mengalami masa recovery pascagempa bumi tahun 2018.
“Kami berkolaborasi dengan ACT untuk kemanusiaan dan persaudaraan, tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia dengan bersama sama melakukan penggalangan dana,” kata Rizal.
Kegiatan ini juga merupakan momentum peringatan Ulang Tahun Ke-31 BBMC. Untuk itu, ia bersama klubnya akan berangkat ke Lombok dengan kurang lebih menurunkan sekitar 500 motor.
“Kita ingin mengangkat pariwisata Lombok, ‘Recovery Of Lombok‘, mudah-mudahan bisa merangkul masyarakat termasuk pemerintah untuk bisa mengembangkan lagi wisata Lombok,” kata dia. (ant)**
Editor: Ude D Gunadi