Ini Alasan Wali Kota Surabaya Tolak Masuk Kabinet Jokowi-Ma’ruf

- Editor

Kamis, 24 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memberikan keterangan pers soal penolakannya masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf di rumah dinasnya, Rabu (23/10/2019).  (ant)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memberikan keterangan pers soal penolakannya masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf di rumah dinasnya, Rabu (23/10/2019).  (ant)

SURABAYA.bipol.co – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan alasan menolak masuk kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf karena ingin menyelesaikan masa jabatannya sebagai wali kota sampai Februari 2021.

“Saya ingin selesaikan (tugas) di Surabaya. Saya mengucapkan terima kasih atas semua support, tapi saya harus jaga Surabaya ini,” kata Risma saat menggelar jumpa pers di rumah dinasnya, Rabu (23/10/2019).

Diketahui penolakan Risma tersebut memang bukan hal baru karena sebelumnya sudah beredar kabar Risma tidak akan bersedia menjadi menteri. Hal ini berkaca pada pengalaman Risma juga tidak bersedia dicalonkan menjadi menteri pada periode pertama Jokowi menjabat presiden serta
gubernur pada Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Risma menjelaskan bahwa dirinya memang ditawari posisi menteri saat bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada September 2019. “Tapi saya sampaikan ke Ibu (Megawati), saya tidak (mau),” katanya.

Saat itu, lanjut dia, Megawati memberikan kesempatan Risma agar tidak memberikan jawaban pada saat itu juga. “Wis Mbak ojok kesusu, engko njawabe sak nang awal Oktober ya Mbak (Sudahlah mbak tidak perlu terburu-buru. Nanti jawabnya awal Oktober saja ya mbak,” ujar Risma menirukan ucapan Megawati.

Setelah pertemuan itu, Risma melakukan kunjungan kerja ke Busan, Korea Selatan. Sedangkan awal Oktober ini, Wali Kota menghadiri acara UNICEF dari Cologne, Jerman.

“Saat perjalanan mau berangkat ke Jerman itu, saya ditelepon Mbak Puan (Ketua DPR RI sekaligus pengurus DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani),” kata wali kota kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini.

Dari percakapan telepon itu, Puan meminta Wali Kota Risma menjawab pinangan menteri. Tetapi Risma tetap tidak berubah dengan keputusannya.

“Mbak, piye jadi menteri? Saya jawab tidak. Saya ingin selesaikan (tugas) di Surabaya dulu,” katanya. (ant)

Editor   Deden .GP

Berita Terkait

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan
481 Pasangan Kepala Daerah Resmi Dilantik Presiden Prabowo

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:58 WIB

Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terbaru

NEWS

Jabar Reaktivasi Jalur Kereta Api Dukung Pariwisata

Rabu, 16 Apr 2025 - 07:05 WIB