Presiden Diminta Audit Bantuan Pasca Gempa di Maluku

- Editor

Senin, 28 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AMBON.bipol.co – Tokoh masyarakat Kota Ambon, Yulius Manduapessy meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan lembaga berkompeten agar melakukan audit terhadap penyaluran bantuan kepada warga pascagempa sejak 26 September 2019 karena terkesan “pilih kasih”.

“Saya dan warga lainnya merupakan bagian yang trauma akibat gempa yang hingga Senin (28/10) masih terasa guncangannya bermagnitudo 2,8 sehingga mengungsi ke perbukitan di atas lapangan tembak Passo, tetapi bingung dengan bantuan tanggap darurat telah dihentikan, termasuk pelayanan kesehatan,” katanya di Ambon, Senin (28/10/2019), menanggapi kunjungan Presiden Jokowi pada 28- 29 Oktober 2019.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah itu bingung karena Ketua RT 013/RW 003 Desa Passo telah melaporkan jumlah warga yang mengungsi maupun menghadiri pertemuan dengan Wali Kota Ambon, Rihard Louhenapessy, tetapi bantuan bagi warga trauma sehingga mengungsi tidak jelas.

Bahkan, kata dia, salah warga RT013/RW003 yang mengungsi dengan kondisi sakit akhirnya meninggal yakni Ariance Resbal di tenda pengungsian pada 29 September 2019,

Setelah kejadian itu, katanya,  barulah ada pelayanan kesehatan dari Puskesmas Passo.

“Jadi Kepala Negara haruslah mengarahkan lembaga berkompeten melakukan audit terhadap penyaluran bantuan karena terindikasi kurang jelas ke pengungsi maupun mengungsi” kata Yulius.Manduapessy.

Dia juga menyoroti Menteri Sosial sebelumnya, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang tidak meninjau para korban gempa di daerah terparah di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah pada 30 September 2019.

Presiden dijadwalkan tiba di Ambon pada Senin (28/10) malam dan pada Selasa (29/10)  melakukan pertemuan terbatas dengan Latupati Raja dan tokoh masyarakat kaupaten/kota terdampak gempa di kampus Universitas Darusalam di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah.

Selain itu, juga akan mengunjungi tenda pengungsi dan rumah sakit lapangan didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail dan Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal.

Berdasarkan data BPBD Maluku, tercatat korban meninggal akibat gempa di Kota Ambon serta kabupaten Maluku Tengah maupun Seram Bagian Barat (SBB ) 41 orang, luka 356 orang, pengungsi 103.301 jiwa, rumah warga yang rusak sebanyak 2.137 unit dan  fasilitas umum maupun sosial rusak mencapai 519 unit. (ant)

Editor   Deden .GP

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB