Bandung Kota Pertama Punyai Dokumen Kontingensi Gempa

- Editor

Rabu, 20 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung Menjawab menghadirkan narasumber Kabid Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung, Sihar Pandapotan Sitinjak di Ruang Media, Balai Kota Bandung, Selasa (19/11/2019).* humas.bandung.go.id

Bandung Menjawab menghadirkan narasumber Kabid Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung, Sihar Pandapotan Sitinjak di Ruang Media, Balai Kota Bandung, Selasa (19/11/2019).* humas.bandung.go.id

BANDUNG, bipol.co – Kota Bandung menjadi daerah pertama yang mempunyai dokumen kontingensi kebencanaan secara lengkap dan utuh. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung telah membuat dokumen kontingensi khusus gempa.

“Jadi itu dokumen rencana menanggulangi sebuah bencana. Baru dokumen gempa, karena kita pakai hitungan, data empiris itu ada,” ucap Kepala Bidang Kebencanaan Diskar PB Kota Bandung, Sihar Pandapotan Sitinjak, pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (19/11/2019).

Menurutnya, demi menyempurnakan kontingensi gempa tersebut, isi dokumennya akan dibedah dalam Forum Grup Discussion (FGD) terlebih dahulu. Setelah itu, dokumen kontingensi gempa ini akan diserahkan kepada Wali Kota Bandung untuk kemudian ditetapkan dalam bentuk Peraturan Wali Kota (Perwal).

“Belum kita rilis karena masih dimatangkan dengan FGD. Penyusunan awal dari survei dan teori yang ada, itu melibatkan para ahlinya. Ini sudah selesai dari tahun kemarin dan semoga tahun depan bisa FGD,” bebernya.

Menurut Sihar, dokumen kontingensi gempa memuat secara lengkap perihal informasi kebencanaan yang terdeteksi bisa terjadi atau bahkan berdampak pada Kota Bandung. Dilengkapi juga dengan mitigasi kebencanaan serta tindakan apabila terjadi gempa.

“Dokumen kontingensi itu adalah dokumen perencanaan bila sesuatu yang tidak terkirakan waktunya tapi kita bisa duga itu terjadi. Seperti misalnya kalau gempa di Kota Bandung penduduk daerah mana larinya ke mana. Lalu titik kumpulnya itu di mana. Kemudian rencana bantuannya seperti apa,” jelasnya.

Sihar menambahkan, pembuatan dokumen kontingensi gempa ini juga berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya dalam mendukung antisipasi kebencanaan. Salah satunya bersama Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung dalam membuat skema evakuasi.

“Kalau titik evakuasi tingkat kota itu, Distaru yang membuat. Setahu saya, tahun kemarin sudah selesai. Tingkat kota itu kaya Monju, Tegalega atau taman yang ukuran besar untuk wilayah sekitarnya. Breakdown lagi di tiap kecamatan biasanya ada lapangan bola, kalau di tingkat RW biasanya ada di masjid,” katanya.* Humas Setda Kota Bandung

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Serap 4.600 Pekerja, Pemkot Bandung Kembali Gelar Padat Karya di 92 Titik
Perapihan Kabel di Kota Bandung Capai 123 Kilometer
Jelang Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna Kunjungi Rumah Dadang M. Naser
Sekda Herman Suryatman : Jabar Butuh Kepemimpinan Petarung
Pangdam III Siliwangi Apresiasi Bupati Bandung Tambah Kantor Koramil
Hari Pertama Masuk Kerja, Wali Kota Bandung Pastikan Layanan Publik Normal
Warga Asal Kabupaten Bandung Ditemukan Tewas, Diduga Akibat Terseret Arus Pantai Sayang Heulang
Imbauan Simpatik, Penduduk Pendatang Diminta Lakukan Pendataan

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 19:39 WIB

Serap 4.600 Pekerja, Pemkot Bandung Kembali Gelar Padat Karya di 92 Titik

Selasa, 15 April 2025 - 19:15 WIB

Perapihan Kabel di Kota Bandung Capai 123 Kilometer

Selasa, 15 April 2025 - 13:29 WIB

Jelang Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna Kunjungi Rumah Dadang M. Naser

Senin, 14 April 2025 - 15:57 WIB

Sekda Herman Suryatman : Jabar Butuh Kepemimpinan Petarung

Senin, 14 April 2025 - 13:29 WIB

Pangdam III Siliwangi Apresiasi Bupati Bandung Tambah Kantor Koramil

Berita Terbaru

REGIONAL

Perapihan Kabel di Kota Bandung Capai 123 Kilometer

Selasa, 15 Apr 2025 - 19:15 WIB