Kaum Milenial Harus Pahami Arti Radikalisme

- Editor

Rabu, 20 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat Radikalisme dan Terorisme dari UIN Syarif Hidayatullah (Syahid) Jakarta, Rizka Nurul Amanah (paling kiri) ketika memaparkan temuan dan pandangannya seputar radikalisme. (Foto Firdaus)

Pengamat Radikalisme dan Terorisme dari UIN Syarif Hidayatullah (Syahid) Jakarta, Rizka Nurul Amanah (paling kiri) ketika memaparkan temuan dan pandangannya seputar radikalisme. (Foto Firdaus)

JAKARTA.bipol.co –Kelompok milenial memiliki potensi untuk membuat gangguan keamanan sekaligus dapat mewujudkan Indonesia yang aman dan damai, karena sebagian besar pelaku radikalisme yang berbentuk kekerasan berasal dari kalangan milenial.

Persentasenya mencapai 55 persen, sedangkan pelaku dari kalangan perempuan sebanyak 16 persen.

Hal itu dikatakan Pengamat Radikalisme dan Terorisme dari UIN Syarif Hidayatullah (Syahid) Jakarta, Rizka Nurul Amanah pada seminar bertema “Pengawalan Kebijakan Pemerintah dalam Memerangi Radikalisme” di Aula Madya UIN Syahid, Selasa (19/11/2019). Pada seminar yang diselenggarakan oleh Dema FISIP UIN Syahid itu, Rizka tampil bersama sejumlah pengamat dan akademisi.

“Berdasarkan data yang dikumpulkan hingga bulan Oktober tahun, pelaku kekerasan bermotif radikalisme sebagian besar dari kalangan milenal,” kata Rizka.

Agar kaum milenial tidak tersesat di tengah paham radikalisme, ujar dia, mereka harus memahami dan mengetahui dulu tentang radikalisme. Jika kaum milenial sudah memahami radikalisme dengan benar, mereka dapat menjadi kelompok yang berdiri paling depan dalam mencegah dan menangkal aliran yang suka menggunakan aksi kekerasan dalam menjaga eksistensinya itu.

“Seharusnya memang kelompok milenial harus berdiri paling depan untuk menangkal radikalisme yang kini menjadi ancaman nyata bagi Indonesia,” ujar Rizka.

Saat ini di media sosial terjadi gejala pembiasan sentimen agama untuk menumbuhkan radikalisme. Dalam kaitan ini, ujar Rizka, generasi milenial juga memiliki peran penting dalam menangkal radikalisme karena kemampuan dan pengetahuan mereka tentang media sosial yang di atas rata-rata.

“Banyak ajakan radikalisme melalui media sosial. Dengan kemampuan dan pengetahuannya tentang media sosial, kaum milenial dapat menghadapi pengaruh radikalisme tersebut,” tuturnya.

Selain itu, Rizka mengatakan kelompok radikal saat ini masuk lewat CPNS karena mereka ingin menguasai birokrasi. Mereka juga masuk ke masjid-masjid di lingkungan BUMN dan instansi pemerintah. Contoh pengaruh mereka adanya ketentuan skorsing bagi pegawai yang tidak ikut shalat dzuhur berjamaah.

“Deradikalisasi tidaklah dapat menjadi solusi secara menyeluruh untuk melawan radikalisme di tengah masyarakat. Berdasarkan tahapannya jihadisasi terdiri dari tahap fundamental, radikal, ekstremisme, teror, dan aksi. Upaya deradikalisasi baru menyentuh sampai tahap radikal sehingga belum tuntas hingga menyentuh tahap aksi,” jelas Rizka.

Dengan demikian perlu adanya upaya yang lebih dari deradikalisasi dengan menambahkan pendekatan persuasif terhadap seseorang yang diindikasikan terpapar radikalisme.

 

Reporter  Firdaus

Editor      Deden .GP

Berita Terkait

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan
481 Pasangan Kepala Daerah Resmi Dilantik Presiden Prabowo

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:58 WIB

Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terbaru