Penguatan Ideologi Bangsa, Rian Firmansyah Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

- Editor

Jumat, 29 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPR RI fraksi Partai  Nasdem, Rian Firmansyah, menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Bukit Teropong Indah, Jalan Sukanegara, Pagerwangi, Lembang, Jumat (29/11/2019).* firdaus

Anggota DPR RI fraksi Partai Nasdem, Rian Firmansyah, menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Bukit Teropong Indah, Jalan Sukanegara, Pagerwangi, Lembang, Jumat (29/11/2019).* firdaus

LEMBANG, bipol.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) fraksi Partai  Nasional Demokrasi (Nasdem), Rian Firmansyah, menggelar sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika di Bukit Teropong Indah, Jalan Sukanegara, Pagerwangi, Lembang, Jumat (29/11/2019).

Tidak hanya Rian, kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan  ini turut dihadiri sejumlah nara sumber sekaligus tokoh berpengaruh di Kabupaten Bandung Barat, di antaranya Kustiwa Kartawiria (tokoh pendiri KBB), Wawan Gunawan (Direktur PusPPa Nawangwulan), dan Holid Nurjamil (tokoh pemuda KBB).

Mengusung tema “Penguatan Ideologi Bangsa Menuju SDM Yang Unggul”,  kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan di tengah ancaman dan krisis kebangsaan yang saat ini terjadi.

“Kita perlu terus konsisten untuk melakukan internalisasi nilai-nilai kebangsaan, karena pilar ini menjadi jati diri sebagai bangsa,” kata Rian, di sela-sela kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.

Rian menilai, diskursus tentang Pancasila pasca reformasi lebih menarik karena memberikan ruang bagi banyak interpretasi.

“Inilah yang menjadi pembeda Pancasila di era reformasi dan era Orde Baru, karena pada saat itu Pancasila menjadi ideologi tunggal yang menutup ruang diskursus. Sedangkan saat ini, Pancasila diletakkan sebagai kontrak sosial yang terdiri atas norma-norma yang disepakati bersama sebagai dasar kehidupan sosial dan ketatanegaraan Indonesia,” ujar Rian.

Rian menjelaskan, Pancasila ibarat “Magna Charta” Inggris atau “Bill of Right” Amerika Serikat, yakni sebagai kontrak sosial yang mutlak tidak dapat diubah.

“Mengubah Pancasila artinya mengubah negara, karena ditempatkan sebagai kontrak sosial, maka tidak akan mungkin berbenturan dengan ideologi apa pun, baik bersifat sekuler ataupun keagamaan,” jelas Rian.

Lebih jauh Rian menjelaskan, mayoritas bangsa Indonesia kini menjadikan Pancasila sebagai kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara.

“Siapa pun Anda, dari suku mana pun, berasal dari agama apa pun Anda, sebagai bangsa Indonesia Anda mengakui bahwa Pancasila adalah konsensus kita semua,” jelas Rian.

Tetapi, lanjut Rian, Pancasila tidak bisa ditanamkan hanya pada diri sendiri, namun nilai-nilai kebangsaan ini perlu disebarluaskan, karena tantangan yang mengancam nilai-nilai kebangsaan ini akan terus berkembang.

“Kita harus membuka mata lebih lebar, banyak kelompok trans- nasional yang ingin mendirikan negara dalam negara, kendati pemerintah terus berupaya membubarkan organisasi yang bertentangan, namun ideologinya masih menyebar di berbagai tempat,” papar Rian.

Rian menambahkan, sosialisasi Empat Pilar ini tidak hanya menjadi kewajiban anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), namun juga menjadi tanggung jawab semua pihak, mulai birokrat, guru, dan pribadi masing-masing.

“Ini sangat penting agar kekayaan jati diri bangsa tidak bisa dikoyak lagi, dan pada gilirannya akan melahirkan anak-anak bangsa yang berkarakter sebagai modal kuat sekaligus pondasi untuk membentuk SDM yang unggul demi kemajuan bangsa,” ujar Rian.**

Reporter: Bukhori | Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan
481 Pasangan Kepala Daerah Resmi Dilantik Presiden Prabowo
Soal Study Banding, Ketua Komisi B: Kami Bukan Pelesiran, Kami Melaksanakan Tugas
Isu Reshaffle Kabinet Merah Putih Ketua DPP PKB Harap Menteri Jangan Waswas

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:58 WIB

Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:09 WIB

H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD

Jumat, 21 Februari 2025 - 10:09 WIB

Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan

Berita Terbaru

Banjir bandang melanda kawasan Puncak Bogor, Minggu (2/3/2025), sekitar pukul 20.30 WIB. Foto: Humas Jabar

NEWS

BPBD Jabar Lakukan Asesmen Banjir Bandang di Bogor

Senin, 3 Mar 2025 - 16:41 WIB