JAKARTA, bipol.co – Beredar sebuah video Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais meminta Zulkifli Hasan tidak lagi maju untuk menjadi ketua umum. Ia meminta besannya itu memberikan kesempatan kepada kader PAN lainnya.
Dalam video yang beredar itu, Amien Rais tampak berbicara di hadapan sejumlah kader PAN. Turut mendampingi Amien seperti Waketum PAN Hanafi Rais, Mulfachri Harahap, yang disebut-sebut akan maju sebagai caketum. Selain itu, ada pendiri PAN yang mensinyalir Zulkifli mengintervensi DPD-DPD PAN, Putra Jaya Husin.
Kepada kader PAN yang hadir, Amien meminta agar pernyataannya direkam dan diberikan kepada Zulkifli. Ia berharap Wakil Ketua MPR itu tidak menjadi petahana ketum.
“Saudara sekalian karena itu, nanti ini direkam kasihkan Pak Zul ya,” kata Amien dalam potongan video yang beredar itu.
Kader PAN yang hadir pun tampak tertawa dan sebagian ada yang bertepuk tangan. Amien menjelaskan alasannya mengapa meminta Zulkifli untuk tidak maju di Kongres PAN nanti.
“Pak Zul sebaiknya Anda jangan maju, berikan yang lain supaya ada perputaran,” sebutnya.
Amien menyebut sebaiknya ketum PAN hanya berlaku untuk satu periode, yakni 5 tahun saja. Dengan begitu ada giliran bagi kader PAN lain menjadi pemimpin partai berlambang matahari putih itu.
“Tidak boleh ada ‘aku jagoan’, jangan. Wong saya aja nggak berani kok. Semua nggak berani. Jadi setelah ini sebaiknya memang siapapun setelah 5 tahun cukup. Supaya yang lain dapat giliran,” ucap Amien.
Potongan video yang beredar itu dibenarkan oleh Putra Jaya Husin. Menurutnya, pertemuan digelar di Hotel Sultan, Jakarta, tempat sejumlah peserta Rakernas PAN menginap. Rakernas sendiri digelar hari ini di Hotel Millenium, Jl. Fachrudin, Jakarta Pusat.
Amien Rais disebut memberikan nasihat kepada para peserta rakernas.
“Semalam di Hotel Sultan. Memberi nasihat/tausyiah kepada peserta Rakernas yang sedang berkumpul di Hotel Sultan,” ungkap Putra.
Putra juga membenarkan isi potongan video tersebut soal Amien yang meminta Zulkifli Hasan tak lagi mengejar posisi PAN-1.
“Benar. 100% correct,” ujar Putra.*
Editor: Hariyawan