Tiga Daerah di Bali Berpotensi Terjadi Likuefaksi

- Editor

Sabtu, 28 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Likuefaksi di Palu (dok)

Likuefaksi di Palu (dok)

DENPASAR.bipol.co – Tiga daerah di Bali, diantaranya Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng, Perancak Kabupaten Jembrana dan Tanjung Benoa Badung berpotensi untuk terjadi likuefaksi.

“Bali memang daerah termasuk ada potensi terutama di daerah Selatan di Tanjung Benoa, dan di Utara ada Seririt, Buleleng yang ternyata dari analisa yang dilakukan oleh Badan Geologi memiliki potensi likuefaksi dan kerentanan untuk lebih detailnya harus perlu dikaji lebih lanjut,” kata anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Agastya di Denpasar, Jumat malam (27/12).

Ia mengatakan bahwa penyebab utama suatu terjadinya likuefaksi pada suatu daerah yaitu pada daerah tersebut pernah terjadi gempa dan berpotensi adanya patahan cukup besar.

Sebelumnya, untuk daerah Perancak Kabupaten Jembrana, dari sisi kesejarahan tidak terjadi gempa berskala besar dan tidak dekat dengan patahan.

Sedangkan menurut sejarah pusat gempa dan pola-pola patahan menunjukkan sinkronisasi di bagian Seririt pada tahun 1976 dengan gempa 6,5 M, dan di Selat Bali juga punya patahan aktif tahun 2004 dengan gempa 5,3 M.

Selain itu, untuk daerah-daerah rawan atau strategis terjadinya likuefaksi di Bali, menurutnya cukup sulit ditemukan karena Bali termasuk padat wilayah apalagi daerah Selatan.

“Karena setelah kita tahu daerah tersebut rentan ya tentu kita nggak mungkin langsung memindahkan tapi kita sadar dengan adanya potensi ini minimal kita paham apa yang harus dilakukan untuk memitigasi ini,” jelasnya.

Ia menegaskan berdasarkan data dari Badan Geologi dalam sejarah di Bali belum pernah terjadi likuefaksi ini. Pihaknya berharap agar likuefaksi tidak terjadi di Bali hingga meninggalkan banyak korban.

Ia menjelaskan bahwa saat ini IAGI Bali sedang melakukan penelitian terhadap pola-pola patahan agar dapat mengetahui potensi-potensi bencana yang dapat terjadi.

Bagian-bagian yang menjadi penelitian dari terkait dengan potensi likuefaksi yaitu intensitas terjadinya gempa, besaran gempa, dari segi batuannya dan beberapa temuan ilmiah lainnya.  (ant)

Editor      Deden .GP

Berita Terkait

Serap 4.600 Pekerja, Pemkot Bandung Kembali Gelar Padat Karya di 92 Titik
Perapihan Kabel di Kota Bandung Capai 123 Kilometer
Jelang Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna Kunjungi Rumah Dadang M. Naser
Sekda Herman Suryatman : Jabar Butuh Kepemimpinan Petarung
Pangdam III Siliwangi Apresiasi Bupati Bandung Tambah Kantor Koramil
Hari Pertama Masuk Kerja, Wali Kota Bandung Pastikan Layanan Publik Normal
Warga Asal Kabupaten Bandung Ditemukan Tewas, Diduga Akibat Terseret Arus Pantai Sayang Heulang
Imbauan Simpatik, Penduduk Pendatang Diminta Lakukan Pendataan

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 19:39 WIB

Serap 4.600 Pekerja, Pemkot Bandung Kembali Gelar Padat Karya di 92 Titik

Selasa, 15 April 2025 - 19:15 WIB

Perapihan Kabel di Kota Bandung Capai 123 Kilometer

Senin, 14 April 2025 - 15:57 WIB

Sekda Herman Suryatman : Jabar Butuh Kepemimpinan Petarung

Senin, 14 April 2025 - 13:29 WIB

Pangdam III Siliwangi Apresiasi Bupati Bandung Tambah Kantor Koramil

Rabu, 9 April 2025 - 08:17 WIB

Hari Pertama Masuk Kerja, Wali Kota Bandung Pastikan Layanan Publik Normal

Berita Terbaru

REGIONAL

Perapihan Kabel di Kota Bandung Capai 123 Kilometer

Selasa, 15 Apr 2025 - 19:15 WIB