Disnaker Pastikan TKA Cina di Purwakarta Bukan dari Wuhan

- Editor

Rabu, 29 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Disnakertrans Purwakarta, Titov Firman.* humas pemkab purwakarta

Kepala Disnakertrans Purwakarta, Titov Firman.* humas pemkab purwakarta

PURWAKARTA, bipol.co – Menyusul kehebohan yang ditimbulkan oleh penyebaran virus corona di Tiongkok. Kini tenaga kerja asing (TKA) asal negara itu menjadi sorotan terkait penyebaran virus yang terjadi di Wuhan, Cina itu.

Kabupaten Purwakarta termasuk wilayah yang didatangi oleh tenaga kerja asing (TKA) Cina yang bekerja sebagai pekerja di Proyek KCIC. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta melakukan upaya antisipasi terhadap TKA asal Cina yang bekerja di proyek tersebut.

Dinas mencatat setidaknya ada sebanyak 236 tenaga kerja asing yang berasal dari Cina melalui PT. Sinohydro.

Kepala Disnakertrans Purwakarta, Titov Firman, mengatakan jumlah 236 TKA asal Cina di Purwakarta tidak ada yang berasal atau kelahiran dari Wuhan, Cina, melainkan kelahiran dari Sichuan, Anhui, Shandong, Xianglong, dan Yangsi.

“Jadi, sampai sekarang saya belum melihat ada kondisi-kondisi yang mengkhawatirkan untuk wilayah Purwakarta. Saya membaca informasi pun sampai saat ini belum ditemukan yang suspek atau terkena virus corona,” kata Titov, Selasa (28/1/2020).

Terkait upaya yang dilakukan oleh Disnakertrans untuk mengantisipasi masalah virus corona dari tenaga kerja asing asal Cina, Titov mengaku bakal berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.

“Sekarang belum koordinasi sama Dinkes, karena kami masing-masing punya tugas dan fungsi. Tapi yang pasti, nanti jadi tugas kami bersama untuk memantau kondisi yang tidak hanya dari PT. Sinohydro, melainkan semua tenaga asing dari Cina,” ujarnya.

Titov menegaskan, TKA di Purwakarta tidak ada dari Wuhan, Cina, sehingga dipastikan TKA yang pulang ke kampung halamannya di Cina saat kembali ke Purwakarta pun tidak membawa virus tersebut.

Berdasarkan data dari Kadisnakertrans Purwakarta, jumlah TKA di Purwakarta jumlahnya ratusan dan berasal dari berbagai perusahaan bukan hanya PT. Sinihydro.

“TKA  ada yang setahun, enam bulan, bahkan tiga bulan sudah keluar. Mereka yang masuk itu awalnya meminta izin dari kementerian dan laporan keberadaannya kami bisa ketahui,” demikian Titov. * purwakartakab.go.id

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB