“Pandemi COVID-19 bukanlah sesuatu yang mudah diatasi, namun pemerintah optimistis menangani wabah ini. Optimisme itu ditunjukkan lewat kepempimpinan yang melindungi masyarakat dan sinergi dengan sejumlah pihak,” kata Moeldoko ketika menjadi menjadi pembicara utama webinar series “Leadership in The Time of Crisis” yang diselenggarakan Universitas Paramadina, di Jakarta, Kamis (11/6)
Menurut Moeldoko, pandemi COVID-19 memang hal yang luar biasa dan membutuhkan kolaborasi dengan pemerintah daerah karena tantangan geografis dan populasi di Indonesia.
Kedua, pemerintah berkolaborasi dengan berbagai berbagai elemen, baik pemerintah daerah maupun tokoh masyarakat. Ketiga, pemerintah juga melakukan pendekatan berbasis komunitas. Keempat, pemerintah menetapkan instruksi yang jelas.
“Artinya masyarakat harus sehat terhindar dari penyakit, tetap bisa hidup atau makan dan masyarakat tetap bisa berusaha,” kata Moeldoko.
Kelima, optimisme pemerintah bahwa pandemi ini dapat diselesaikan. Keenam, pemerintah membangun komunikasi yang sehat dan efektif dengan berbagai pihak. Ketujuh, pemerintah menyiapkan dana atau anggaran untuk penanganan COVID-19.
Rektor Universitas Paramadina Firmanzah juga mengakui kondisi pandemi COVID-19 bukan sesuatu yang sederhana dan mudah.
“Maka dibutuhkan kepemimpinan yang pas dan komunikatif, selain itu perlu koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dengan kementerian dan pemerintah daerah,” kata Firmanzah.
“Kolektivitas dan kebersamaan perlu agar kita selesai dari dampak pandemi ini,” kata Firmanzah. (net)