Yayat Menjawab Ihwal Pencalonan Cawabup dari Golkar

- Editor

Jumat, 3 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bandung, H Yayat Hidayat.   (dok Deddy)

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bandung, H Yayat Hidayat. (dok Deddy)

SOREANG, bipol.co – Ketua Dewan Pimpinan Cabang  (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Bandung, H Yayat Hidayat adalah salah satu dari 12 nama yang diajukan Panitia Seleksi DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung untuk medapat rekomendasi dari DPP Partai Golkar sebagai calon wakil Bupati Bandung periode 2020-2025.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung ini mengatakan, sah sah sajà dirinya diajukan Partai Golkar untuk calon wakil bupati.

“Cuma konsepnya saya harus patsun pada aturan partai. DPC Gerindra Kabupaten Bandung mendorong lima orang dan saya tidak masuk. Kalau pihak Golkar mengajukan nama saya ya silahkan saja, tapi saya tidak bisa mengatakan iya dan tidak, karena ada mekanisme partai yang harus ditempuh dan saya harus patsun terhadap kebijakan partai,” kata Yayat Hidayat, di Gedung DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Kamis (2/7-2020).

Menurut Yayat, silahkan Partai Golkar mengajukan namanya. Namun hal itu tidak menjadi eforia iya dan tidak, karena harus mengikuti kebijakan partai Gerindra.

Begjtu juga bila hasil verifikasi DPP Golkar merekom dirinya, Yayat mengatakan, hal itu harus ditanya dulu orangnya. Jangan asal tunjuk, tapi kesiapannya tidak ada. Seperti kesiapan finansiàl atau kesiapan lainnya.

“Kalau kesiapan solidaritas mungkin iya. Tapi jangan sampai bebicara finasial berapa?  Punya uang berapa? Atau kalau menyebutkan ada, tapi tidak ada, yang rugi siapa? Gitu kan,” tutur Yayat.

Yayat mengaku, digelarnya fit and profertes bakal calon bupati/wakil bupati dari Partai Gerindra bukan karena untuk mendapingi Kurnia Agustina (calon dari Golkar).

Pelaksanaan tes bakal calon, juga bukan karena Golkar sudah menentukan pilihan calon, tapi penentuan tes bakal calon dilakukan  Gerindra jauh sebelumnya, yaitu pada tagl 27 Juni.

“Jadi karena ada surat dari DPP tempatnya harus dialihkan ke DPD Provinsi, ya kita alihkan. Kita bukan terpengaruh oleh siapa-siapa, kita patsun terhadap partai. Kita tidak bicara ke luar dulu, kalau ke luar nanti setelah ada rekom DPP Gerindra, saya berbicara internal  Gerindra,” ucap Yayat.

Yayat menambahkan, DPC Gerindra belum bisa mengatakanakan akan mengusung sendiri calon untuk nomor satu. Apalagi Gerindra hanya memiliki tujuh kursi dan harus berkolaisi.

“Saya belum bisa mengatakan gerindra akan mengusung calon sendiri, kalau pun harus sendiri harus berkoalisi, makanya saya tidak bicara keluar dulu, saya akan menata dulu membenàhi dulu di dalam. Kalau di dalam sudah ok baru ke luar. Artinya kalau dagang juga  barangnya harus jelas,” papar Yayat.

Namun tutur Yayat, tudak menutup kemungkinan Partai Gerindra akan menentukan calon bupati atau calon wakil bupati kalau kursinya mencukupi dan ada kesefahaman dengan partai koalisi.

Kaitan Gerindra akan berkolaisi dengan  partai mana, menurut Yayat, pihaknya saat ini sudah menjalin komunikasi dengan semua partài politik

“Karena konsepnya Gerindra ini terbuka untuk komonikasi, jangan pernah membuat gave. Dengan semua partai inten. Namun pilihan tetap harus ada rekomendasi dari atas. Jadi jangan pernàh katakan gerindra inten hanya dengan satu partai. Semua inten, dengan Golkar, PDIP dengan PAN, PKB, PKS dan lainya. Dalam pilkada ini kita membuka komonikasi dengan sèmua,” kata Yayat.

Mengenai bakal calon Gerindra dari PNS Yayat mengatakan, syah syah saja untuk mendaftarkan diri. “Cuma bila terpilih dia harus mengundurkan diri. Bagi Gerindra jangankan ASN, patani saja silahkan, karena partai kami terbuka bagi siapa pun,” ucapnya.

 

 

Reporter      Deddy

Editor           Deden .GP

 

 

 

Berita Terkait

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan
481 Pasangan Kepala Daerah Resmi Dilantik Presiden Prabowo

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:58 WIB

Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terbaru

REGIONAL

Perapihan Kabel di Kota Bandung Capai 123 Kilometer

Selasa, 15 Apr 2025 - 19:15 WIB