JAKARTA.bipol.co- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo menyatakan sebanyak 1,6 juta Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berprofesi sebagai tenaga administratif akan ditugaskan sebagai tenaga pengajar hingga penyuluh di pedesaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi pemerintah.
“Memang 1,6 juta ini ke depan akan kita alokasikan untuk 700.000 tenaga pengajar yang sekarang sedang dipersiapkan KemenPANRB, Kemendikbud, Kementerian Keuangan, serta Kemendagri,” ujar Tjahjo Kumolo dalam sebuah diskusi, Rabu (29/7/2020).
Total PNS yang berprofesi sebagai tenaga administrasi nantinya tidak hanya diperuntukkan untuk tenaga pengajar maupun penyuluh, melainkan juga tenaga kesehatan. Pasalnya, tenaga kesehatan di pedesaan saat ini memiliki jumlah yang terbatas.
“Masih kurang 260.000 tenaga kesehatan, baik itu dokter, perawat maupun bidan. Termasuk kurang 80.000 tenaga penyuluh di seluruh pedesaan, baik itu tenaga pertanian, pengairan, dan lain-lain,” katanya.
Tjahjo menegaskan bahwa perampingan komposisi aparatur sipil negara ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi yang digencarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemerintah ingin kas keuangan negara bisa lebih efisien dengan kebijakan ini.
“Fokusnya reformasi birokrasi dilakukan pada akar masalah kita. Pertama tata kelola pemerintahan, serta skala prioritas setiap instansi,” katanya. [net]
Editor: Fajar Maritim