JAKARTA.bipol.co- Pada Minggu (9/8/2020), tepat 100 hari bagi Selandia Baru tidak melaporkan kasus baru virus corona penyebab Covid-19 di level komunitas. Meski demikian, pejabat negara itu mengatakan semua pihak tidak boleh berpuas diri pada pencapaian tersebut.
Apalagi saat ini masih ada 23 kasus aktif Covid-19 di negara itu. Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield menuturkan, semua kasus baru itu terdeteksi pada orang-orang yang memasuki negara itu dari luar negeri. Mereka telah dikarantina di fasilitas isolasi yang dikelola negara.
“Mencapai 100 hari tanpa penularan komunitas adalah tonggak penting, namun, seperti yang kita semua tahu, kita tidak bisa berpuas diri,” kata Bloomfield, mengutip AFP.
“Kita telah melihat di luar negeri betapa cepatnya virus dapat muncul kembali dan menyebar di tempat-tempat di mana sebelumnya terkendali, dan kita perlu bersiap untuk segera membasmi setiap kasus di masa depan di Selandia Baru,” lanjutnya.
Keberhasilan Selandia Baru menangani wabah mematikan asal Wuhan, China, tidak lepas dari lockdown perbatasan secara ketat yang sudah dilakukan sejak 19 Maret lalu. Akibat langkah itu, negara berpopulasi lima juta penduduk itu mendapatkan banyak pujian dari berbagai pihak.
Salah satu yang melayangkan pujian adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO memuji negara tersebut sebagai contoh bagi negara lain karena telah berhasil membasmi penularan di level komunitas.
Sejak pasien pertama didiagnosis menderita Covid-19 pada Februari, sudah ada 1.219 kasus virus yang dikonfirmasi di Selandia Baru sejauh ini. Di mana kasus penularan di level komunitas terakhir kali tercatat pada 1 Mei.
Akibat penanganan yang sangat ketat itu, penduduk Selandia Baru kini bisa menikmati gaya hidup yang hampir normal seperti sebelum virus corona menyerang. Mereka diizinkan untuk tidak menjaga jarak dan menggelar acara olahraga dan budaya.
Hingga kini satu-satunya aturan yang dijalankan adalah kontrol ketat di perbatasan, di mana semua pendatang dari luar negeri diharuskan melakukan karantina 14 hari demi menghindari terjadinya penularan.
Meski kasus terkendali, pemerintah juga masih mengantisipasi kedatangan gelombang kedua dan meminta semua masyarakat untuk menyimpan perlengkapan darurat terkait Covid-19, termasuk masker. [net]
Editor: Fajar Maritim