Dalam Upaya Cegah Korupsi, Garuda Indonesia Koordinasi dengan KPK

- Editor

Kamis, 20 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Yenny Wahid (kiri) dan Triawan Munaf di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/8/2020), (net)

Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Yenny Wahid (kiri) dan Triawan Munaf di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/8/2020), (net)

JAKARTA.bipol.co – Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Yenny Wahid dan Triawan Munaf menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (19/8) , untuk berkoordinasi dengan pihak KPK dalam upaya pencegahan korupsi di maskapai penerbangan tersebut.

“Jadi, kami melakukan koordinasi dengan pihak KPK untuk lebih memperkuat upaya-upaya melakukan ‘good corporate governance’ di dalam upaya pencegahan korupsi di dalam PT Garuda Indonesia,” kata Yenny usai pertemuan dengan pimpinan KPK.

Ia mengatakan pertemuan tersebut juga berkaitan dengan kasus yang ditangani KPK sebelumnya, yakni perkara suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus SAS dan Rolls Royce PLC pada PT Garuda Indonesia.

“Nah itu masih berkaitan dengan beban yang disandang Garuda pada saat ini karena kasus korupsi di masa lalu mengakibatkan ada dampak bagi manajemen Garuda saat ini,” kata putri almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu.

Menurut dia, beban PT Garuda Indonesia saat ini akibat kasus tersebut, salah satunya soal “leasing cost” atau biaya sewa pesawat.

“Jadi, beban masa lalu itu dampaknya adalah salah satunya misalnya ‘leasing cost’  yang sangat tinggi dan sekarang kami sedang melakukan proses renegosiasi dengan ‘lessor’. Yang kedua, kami ingin mengembalikan beberapa pesawat yang sampai sekarang masih menjadi beban karena tadi struktur biayanya yang tidak efisien,” tuturnya.

Ia mengungkapkan jika proses renegosiasi tersebut dapat berjalan dengan maksimal maka PT Garuda Indonesia dapat menghemat sampai Rp200 miliar per bulan.

“Itu bisa membuat kami jauh lebih efisien dalam operasional ‘cost’ ke depan, hematnya bisa banyak bisa sampai Rp200 miliar per bulan kalau kami melakukan proses renegosiasi dengan maksimal. Tentu kami butuh bantuan KPK karena ini ada kaitannya dengan kasus korupsi di masa lalu dan melibatkan beberapa perusahaan yang yuridisnya tersebar di banyak negara,” kata Yenny. (net)

Editor Deden .GP

Berita Terkait

Relawan Jokowi Laporkan 4 Orang Soal Dugaan Ijazah  Palsu ke Polres Metro Jakarta Pusat
Kapolres Cimahi Tegaskan Komitmen Berantas Premanisme, Warga Diminta Aktif Melapor
Satpol PP Tertibkan PKL di GOR Saparua dan Jalan Banda untuk Ciptakan Kenyamanan Publik
3 Hakim dan 4 Lainnya Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Migor, Politisi PDIP Sebut Nama Djuyamto dalam Kasus Hasto
Mantan Artis Sinetron Sekar Arum Widara Ditangkap Karena Kasus Uang Palsu, Ini  Profilenya
Dokter Priguna Anugerah Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Seksual Orang Pingsan
Polisi Bekuk Pembunuh Wanita Paruh Baya di Kota Cimahi
Wali Kota Bandung Ajak Warga Ikut Andil Melawan Premanisme
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 09:16 WIB

Relawan Jokowi Laporkan 4 Orang Soal Dugaan Ijazah  Palsu ke Polres Metro Jakarta Pusat

Selasa, 22 April 2025 - 17:47 WIB

Kapolres Cimahi Tegaskan Komitmen Berantas Premanisme, Warga Diminta Aktif Melapor

Minggu, 20 April 2025 - 06:59 WIB

Satpol PP Tertibkan PKL di GOR Saparua dan Jalan Banda untuk Ciptakan Kenyamanan Publik

Rabu, 16 April 2025 - 13:31 WIB

3 Hakim dan 4 Lainnya Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Migor, Politisi PDIP Sebut Nama Djuyamto dalam Kasus Hasto

Senin, 14 April 2025 - 19:12 WIB

Mantan Artis Sinetron Sekar Arum Widara Ditangkap Karena Kasus Uang Palsu, Ini  Profilenya

Berita Terbaru

KESEHATAN

Erwin: Pemkot Bandung Pastikan HIV/AIDS Ditangani Holistik

Jumat, 25 Apr 2025 - 09:57 WIB