JAKARTA.bipol.co- PDIP menegaskan dukungan mereka untuk kemajuan Provinsi Sumatera Barat tak akan pernah luntur. Bagi PDIP dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan di Sumatera Barat wajib dilakukan.
Sumatera Barat dan PDIP sedang dalam sorotan setelah pernyataan Puan Maharani menuai kontroversi. Puan yang merupakan Ketua DPP PDIP melontarkan ucapan ‘Semoga Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila’ ketika mengumumkan rekomendasi Pilgub Sumbar untuk Mulyadi-Ali Mukhni.
“Meski Pak Jokowi dan PDI Perjuangan kalah pada Pemilu 2014 dan 2019, kami tetap selalu mendorong Pak Jokowi untuk sering ke Sumbar, dan membangun Sumbar tanpa kecuali. Apakah masyarakat Sumbar akan berterima kasih? Itu nomor kesekian,” demikian keterangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Minggu (6/9/2020).
“Yang penting, sikap Partai terhadap Sumbar tidak berubah karena provinsi tersebut memiliki sumbangsih terhadap kepeloporan kemerdekaan Indonesia yang luar biasa. Jadi wajib hukumnya bagi Pak Jokowi dan kader PDIP dukung kemajuan Sumbar, baik ada dukungan maupun tidak!” tegas Hasto.
Hasto menyatakan PDI Perjuangan kagum dengan Sumbar. Dari bahasa Melayu saja, kata Hasto, sejarah mencatat bagaimana bahasa yang pada tahun 1928 digunakan oleh sebagian kecil masyarakat Nusantara, mampu diterima sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, dan diterima oleh semua suku bangsa menjadi bahasa persatuan Indonesia.
“Bahkan makanan Padang diterima secara luas di seluruh Indonesia. Diterima secara terbuka, dan masyarakat Indonesia menjadikannya sebagai makanan nasional. Kalau bahasa dan makanan sudah Go Nusantara, masak mendapat masukan dan harapan agar modal kultural kepeloporan Sumbar untuk lebih Pancasilais, lalu direspons seperti itu,” jelas Hasto.
“Apa yang disampaikan Mbak Puan merupakan bagian dari dialektika ideologis dan disampaikan dengan baik, dengan lafal bismillah. Jadi mari kita lihat secara objektif dan proporsional, dan dijauhkan dari dinamika pilgub,” imbuh dia.
Pasangan Mulyadi, Ali Mukhni, mengatakan mereka telah mengembalikan dukungan dari PDIP untuk Pilgub Sumbar. Itu dilakukan akibat banyaknya desakan dari masyarakat Sumatera Barat, baik yang di kampung maupun di perantauan, yang merasa kecewa atas pernyataan Puan.
“Memang banyak tokoh masyarakat Minang yang telepon saya menyampaikan kekecewaan terhadap penyataan Mbak Puan,” terang Ali. [Net]
Editor: Fajar Maritim