Luhut Target Dua Pekan Kasus Corona Turun Kesembuhan Naik

- Editor

Jumat, 18 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

JAKARTA.bipol.co- Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan 5 poin yang jadi target untuk dicapai selama 2 minggu ke depan. Target tersebut ialah perilaku masyarakat dalam pandemi hingga menurunkan angka kematian.

“Target 2 minggu ke depan ini ada beberapa hal yang kita sudah coba rumuskan, mendorong perubahan perilaku masyarakat yang lebih cepat lagi untuk melaksanakan protokol kesehatan, kedua penurunan penambahan kasus harian, ketiga peningkatan recovery rate, empat penurunan immortality rate, lima penurunan immortality cases,” ungkap Luhut.

Hal ini disampaikan Luhut dalam video conference, Jumat (18/9/2020). Rapat virtual ini dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Wakapolri Komjen Gatot Eddy, dan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo.

Dia mengatakan ada waktu 3 bulan ke depan yang disebutnya critical time. Lima target tersebut harus bisa dicapai sebelum vaksinasi virus Corona dilakukan.

“Jadi vaksin ini mulai jalan kita harapkan Desember awal sudah terus ke depan, jadi Desember ke depan ini pemerintah sudah menyiapkan baik itu KSAD ataupun Polri untuk unsur-unsur kesehatan kita untuk melakukan injeksi ke tempat-tempat yg diprioritaskan nanti, terutama bidang kesehatan dan pembantunya,” ujar dia.

Luhut menyampaikan ada target melaksanakan vaksinasi kepada 100 juta orang saat 2021 nanti. Dia mengajak masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Kalau itu terlalui sampai Januari sudah sampai 100 juta yang diinjeksi, saya kira mungkin akan mulai terkendali. Itu saya kira target kita. Karena tahun depan kita akan dapatkan 270 juta lebih (vaksin), mungkin saya kira akan lebih dari angka itu,” kata Luhut.

Luhut mengatakan ada peningkatan kasus pada September dibanding Agustus. Dia mengatakan kondisi tersebut terjadi karena dibukanya kegiatan ekonomi.

“Sekarang kita ketatkan lagi. Ini sebenarnya seni, seperti science and art, bagaimana kita memelihara keseimbangan ini antara penanganan COVID dan ekonomi, dan sekaligus juga menunggu tadi masa kritikal ini dilewati dengan adanya vaksin dan obat,” ujar Luhut. [net]

Editor: Fajar Maritim

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB