Perinciannya, Polda Metro Jaya mengerahkan 2.556 personel, dengan dibantu oleh Korbrimob Mabes Polri 20 personel.
“Sehingga personel yang terlibat dalam penanggulangan banjir di Jakarta sebanyak 2.576 personel,” kata Argo, dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (21/2/2021).
Menurut Argo jumlah tersebut belum termasuk personel dari TNI yang juga diterjunkan ke setiap titik-titik wilayah yang mengalami kebanjiran dalam dua hari belakangan ini untuk membantu para warga yang menjadi korban dari peristiwa tersebut.
Argo menekankan bahwa dikerahkan-nya personel TNI-Polri untuk membantu warga merupakan wujud implementasi bahwa negara hadir di saat warganya membutuhkan bantuan.
“Pastinya ribuan personel TNI-Polri sudah dikerahkan untuk membantu para warga yang mengalami kebanjiran,” tutur-nya.
Ia menjelaskan personel TNI-Polri tersebut melakukan perbantuan evakuasi warga, membuat posko dan dapur darurat, sekaligus melakukan pengawasan penerapan standar protokol kesehatan ketika banjir menerjang.
“Personel TNI-Polri merupakan cerminan dari hadirnya negara dalam membantu para warga yang menjadi korban banjir,” ujar Argo.
Personel TNI-Polri, diketahui langsung turun membantu warga yang kebanjiran di sejumlah titik, salah satunya di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Mereka mengerahkan perahu karet, membuat posko darurat dan membantu evaluasi warga yang mengungsi.
Sementara itu, polisi juga melakukan evakuasi dan bantuan ke wilayah Kabupaten Bekasi yang terdampak tanggul Sungai Citarum yang jebol, di antaranya Kampung Babakan Banten, Desa Sumber Urip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Adapun yang terdampak banjir Desa Karang Segar dan Desa Karang Harja ada total 6.000 kepala keluarga (KK) yang terdampak dengan ketinggian air 1,5 meter.
Lalu, Kampung Biyombong di Desa Pantai bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, dengan wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Pantai Harapan Jaya, Desa Jaya Sakti, Desa Pantai Bahagia, Desa Pantai Sederhana, Desa Pantai Mekar.
Jumlah keseluruhan kepala keluarga yang terdampak di kawasan itu sebanyak 5.094 kk dengan ketinggian air 1,5 meter.
Meski banjir terjadi di tengah pandemik virus Corona, tim pemulasaran jenazah COVID-19 tetap bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal. (web/Deden .GP)