BNPB Akui Tidak Bisa Bekerja Sendiri Tangani Bencana

- Editor

Kamis, 3 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, saat menjadi pembicara tunggal pada Kuliah Umum yang diikuti oleh Praja Institut Pemerintahan dalam Negeri (IPDN) dan Civitas Academica IPDN, di Kampus IPDN, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022). (Foto: Humas Provinsi Jabar)

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, saat menjadi pembicara tunggal pada Kuliah Umum yang diikuti oleh Praja Institut Pemerintahan dalam Negeri (IPDN) dan Civitas Academica IPDN, di Kampus IPDN, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022). (Foto: Humas Provinsi Jabar)

SUMEDANG, BIPOL.CO – Perlu adanya kolaborasi pentaheliks dalam proses penanganan bencana. Tidak bisa dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) semata.

“Kami dari BNPB tidak akan bisa bekerja sendiri, bencana adalah urusan bersama,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, saat menjadi pembicara tunggal pada Kuliah Umum yang diikuti oleh Praja Institut Pemerintahan dalam Negeri (IPDN) dan Civitas Academica IPDN, di Kampus IPDN, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto membagikan pengalamannya dalam penanggulangan bencana di tanah air maupun bagi negara sahabat. BNPB tidak hanya menanganani bencana di negeri sendiri, tetapi juga turut membantu negara lain yang tertimpa bencana.

“Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan kepada negara Pakistan yang dilanda banjir, bantuan berupa dana, logistik dan juga tenaga medis,” ujar Suharyanto.

Suharyanto berharap Praja IPDN memiliki pengetahuan bencana, khususnya potensi risiko bencana di mana mereka akan bertugas

“Adik-adik (Praja IPDN) di lapangan nanti tidak langsung jadi bupati dan gubernur, pasti (kerja) dengan masyarakat jadi lurah jadi sekretaris camat, kasih tahu ke masyarakat. Jangan sampai wargamu, warga kita jadi korban, akibat ketidaktahuan, nanti kita berdosa,” imbuhnya.

Suharyanto memberikan salah satu contoh keteladanan akan kepemimpinan dalam penanganan bencana, yaitu Ketua Rukun Tetangga (RT) di wilayah yang terdampak bencana dapat melakukan aksi dengan menyelamatkan seluruh warganya tanpa ada satupun menjadi korban.

“Ketua RT di (Kabupaten) Alor, ketika hujan deras, dia panggil dan memerintahkan warganya satu RT untuk mengungsi, dan betul itu langsung (terjadi) banjir bandang. Hebatnya (warga) RT-nya dia tidak ada satupun yang jadi korban,” ucap Suharyanto.

Kegiatan kuliah umum kepada Praja IPDN ini menjadi penting dilakukan, karena lulusan IPDN akan terjun langsung di tengah-tengah membantu masyakarat.

“BNPB sangat berkepentingan untuk memberikan ilmu dan informasi kepada Praja IPDN, karena nantinya mereka akan menjadi mitra BNPB dalam penanggulangan bencana di lapangan,” ungkapnya.

Wilayah Indonesia berpotensi mengalami bencana, seluruh bencana yang ada di dunia ada di Indonesia. Oleh karena itu Praja agar mempersiapkan diri akan kemungkinan terjadinya bencana di daerah masing-masing.

“Kita ketahui bersama ketika lulus, mereka akan langsung menjadi aparat pemerintahan sipil di daerah, yang mau tidak mau, suka tidak suka, akan selalu bergelut dengan bencana alam,” pungkasnya.

Sementara itu Hadi Prabowo selaku Rektor IPDN mengatakan, seluruh Praja harus paham kebencanaan.

“Praja harus memahami dan dapat menyikapi apa yg dimaksud mitigasi, penanggulangan bencana, karena kita dihadapkan berbagai macam bencana, kekeringan, banjir, gempa, puting beliung dan bencana alam lainnya sampai non alam,” kata Hadi.

Adapun kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Praja IPDN terhadap kondisi perkembangan kebencanaan yang dilakukan secara tatap muka dan virtual dengan peserta Praja IPDN di seluruh kampus IPDN yang ada di Indonesia.(*)

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB