KAB BANDUNG, BIPOL.CO – Anggota DPRD Kabupeten Bandung Toni Permana, mengatalan, kesejahteraan bagi buruh itu bukan hanya kenaikan upah, tetapi Pemkab Bandung harus memikirkan perumahan bagi para buruh.
“Pemkab Bandung harus mulai memikirkan perumahan untuk buruh, jadi peningkatan kesejahteraan buruh, tidak hanya menaikan upahnya saja. Tetapi juga soal perumahannya harus diperhatikan,” jelas Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Nasdem, Toni Permana, di Soreang, tempo hari.
Toni Permana mengungkapkan selama ini buruh tinggal dikontrakan yang hanya sepetak, segala aktifitas keluarganya dilakukan di situ.
Tetapi jika pemerintah menyiapkan perumahan, ungkap Toni, para buruh itu akan tinggal di tempat yang layak.
Seperti di rumah susun sewa (rusunawa), selain ada kamar, ruang tamu dan dapur, toilet ( kamar mandi) juga di dalam dengan biaya sewa relatif ringan.
Menurutnya, Pemkab Bandung sangat mungkin membangun rusunawa atau apartemen bersubsidi khusus buruh.
“Pengelolaanya apartemen atau rusunawa itu bisa diserahkan pada serikat buruh, Pemkab Bandung tinggal terima fiinya saja,” kata Toni.
“Itu kan jadi nambah PAD kita. Saya yakin, itu tidak akan rugi sebab biaya sewanya sudah dipotong langsung oleh perusahaan. Tinggal kita kerjasama dengan perusahaan tempat buruh itu bekerja,” sambungnya.
Kalau apartemen, jelas Wakil Ketua Komisi C, bisa menjadi milik buruh jika sudah 25 tahun.
Namun jelasnya, kalau rusunawa aturannya itu setelah 2 – 3 tahun penghuninya harus ke luar atau pindah, serta diganti penghuni lain. ” Jadi saya menyarankan, sebaiknya dibangun apartemen bersubsidi saja,” ucapnya.
Toni mengungkapkan, untuk membangun rusunawa atau apartemen bersubsidi, Pemkab Bandung tinggal memohon ke Kementrian PUTR.
Karena di kementrian itu anggarannya sudah disiapkan, hanya daerah yang memohon haruse menyiapkan lahan.
“Bagi Kabupaten Bandung itu tidak sulit sebab banyak aset yang dibiarkan tidak produktif,” katanya.
Seperti bekas Puskesmas Bihbul di Kecamatan Margahayu, di lokasi itu bisa dibangun 2 towr (bangunan) dengan 4 atau 5 lantai.
“Jika di situ dibangun apartemen 5 lantai saja cukup refresentatif. Selain viewnya yang ok, itu daerah perbatasan yang mudah dijangkau serta dekat dengan perusahaan,” tuturnya.
“Atau di kawasan industri, tujuanya untuk mempermudah buruh jika akan bekerja dan pulang tidak perlu pakai angkutan lagi,” katanya.(deddy)