BIPOL.CO, BANDUNG BARAT – Pemkab Bandung Barat mulai menggencarkan kegiatan operasi pasar murah (OPM) di bulan Ramadhan 1444 Hijriyah ini.
Kegiatan operasi pasar murah yang diperuntukkan bagi masyarakat Kabupaten Bandung Barat yang kurang mampu tersebut diawali di Kecamatan Cipeundeuy.
Pemda Bandung Barat telah menyiapkan 28 ribu paket sembako didistribusikan di sembilan titik pasar milik di Kabupaten Bandung Barat.
Paket sembako murah tersebut terdiri dari beras 5 kg, gula 1 kg, minyak goreng 2 liter. Jika dengan harga normal Rp. 115.000/paket.
Namun untuk kegiatan OPM ini Pemda memberikan subsidi sebesar Rp. 43.500/paket, sehingga setiap paket sembako kini dibanderol Rp. 71.500,-
Dengan adanya OPM ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat akibat kenaikan berbagai kebutuhan pokok yang terjadi akibat tingginya permintaan disetiap bulan ramadhan.
Bupati Banding Barat Hengki Kurnjawan berharap, upaya Pemkab Bandung Barat dalam memberikan subsidi untuk sembako murah tersebut dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh seluruh masyarakat Bandung Barat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ricky Riyadi mengatakan, operasi pasar murah tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mendapatkan sembako dengan harga murah.
“Disperindag Bandung Barat menyiapkan operasi pasar murah selama bulan Ramadhan di sembilan kecamatan,” katanya saat ditemui Selasa (21/3/2023).
Ia menjelaskan, pihaknya menyiapkan 28.000 paket sembako murah yang akan didistribusikan oleh Disperindag KBB selama bulan ramadhan 1444 Hijriyah ini. “Paket sembako murah ini berisi 5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, dan 1 kilogram gula,” katanya.
“Sembilan lokasi pasar itu terletak di Kecamatan Cipeundeuy, Cipongkor, Cipatat, Cililin, Cisarua, Padalarang, Ngamprah, Parongpong, dan Lembang,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat untuk memastikan paket sembako murah tersebut tepat sasaran.
“Kalau diharga umum masyarakat mesti bayar Rp115 ribu. Nah untuk paket ini kita hargakan Rp71 ribu karena ada subsidi pemerintah Rp44 ribu,” katanya.(Bukhori/Diskominfotik)