BIPOL.CO, JAKARTA – Pertemuan Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid bersama ibunda atau istri Gus Dur–Sinta Nuriyah Wahid dengan Ketua Umum Partai Gerindra boleh jadi sebagai pertanda untuk menguatkan dukungan Gusdurian terhadap Prabowo sebagai Bakal Calon Presiden. Bahkan tidak menutup kwmungkinan Yenny bakal dipilih untuk mendapingi Prabowo sebagai bakal calon wakil presiden.
Usai ditinggal Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berupaya mencari pengganti yang sama-sama berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Prabowo pun menebar godaan ke Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), untuk bersama-sama menghadapi Pilpres 2024.
Seperti dikabarkan, Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid menemui Ketua Umum Gerindra Prabowo, di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu sore.
Mengutip dari laman RM.Id, Yenny tiba di lokasi sekitar pukul 5 sore. Prabowo menyambutnya dengan hangat. Prabowo memberikan salam hormat ketika Yenny baru turun dari mobilnya. Keduanya saling bertegur sapa dan bersalaman. Prabowo dan Yenny lalu bergegas masuk ke dalam ruang untuk melakukan pertemuan tertutup.
Selepas magrib, istri Gus Dur yang juga ibunda Yenny, Sinta Nuriyah Wahid, datang menyusul. Prabowo dan Yenny sigap menyambut di depan pintu mobil.
Prabowo menyalami Sinta dengan hangat. Prabowo, Sinta, dan Yenny sempat berbincang di samping mobil sambil dadah-dadah kepada wartawan. Namun, Sinta hanya singgah sebentar. Dia kemudian meninggalkan rumah Prabowo.
Setelah Sinta pulang, Prabowo dan Yenny menggelar konferensi pers. Di sini, Menteri Pertahanan tersebut menyanjung Sinta dan Yenny. Prabowo mengaku sangat terhormat dikunjungi keluarga Gus Dur. “Sore hari ini saya dapat kehormatan kunjungan ternyata juga didadak ibunya (Sinta Nuriyah) hadir ikut menjemput,” ucapnya.
Prabowo merasa sangat kerasan ketika bertemu Sinta dan Yenny. Prabowo mengaku sangat dekat dengan almarhum Gus Dur. “Hubungan saya sudah cukup lama dengan keluarga Gus Dur, sejak saya masih remaja,” kenang Prabowo.
Kata dia, hubungan baik tersebut terus terjalin hingga Gus Dur menjabat sebagai Presiden. “Selama Gus Dur jadi presiden dan sesudahnya, hubungan kami masih sangat baik. Kita banyak diskusi, kita sepakat untuk terus komunikasi menghadapi dinamika kehidupan politik bangsa yang saya kira cukup dinamis,” ucapnya.
Sedangkan Yenny bicara to the point soal Pilpres 2024. Dia blak-blakan menjagokan Prabowo. “Pak Prabowo ini top list,” puji Yenny.
Yenny bilang, antara dirinya dengan Prabowo memiliki kesamaan visi dan misi. “Realitas paling utama karena ada kesamaan-kesamaan visi. Jadi, secara rasional kita sudah bisa punya kesamaan-kesamaan,” ungkapnya.
Dia bilang, keputusan yang diambilnya harus berdasarkan pertimbangan rasional dan spiritual. Dalam pertimbangan rasional, Yenny menyebut memiliki banyak kesamaan dengan Prabowo. Di samping itu, Prabowo juga mempunyai visi yang luar biasa bagi Indonesia.
“Secara rasional berkomunikasi dengan Pak Prabowo, Pak Prabowo ini punya visi yang sangat luar biasa,” sebut dia.
Mengenai keputusan spiritual, Yenny akan terlebih dulu berziarah ke makam Gus Dur, di Jombang, Jawa Timur. “Tinggal menapaki mekanisme spiritual dulu,” ucapnya.
Saat berbincang dengan Sinta, awak media sempat bertanya soal restu kepada Prabowo. “Bukan cuma restu, didoakan lho,” ucap Yenny.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyatakan, Yenny adalah satu sosok yang pantas untuk mendampingi Prabowo. “Ya di antara kandidat lain, (Mbak Yenny) pantas lah jadi Cawapres,” sebut Hashim.
Hashim kemudian mengenang suami Yenny, Dhohir Farisi, yang sempat menjadi anggota DPR dari Fraksi Gerindra. “Saya kenal Mbak Yenny sudah lama. Suaminya dulu di Gerindra, anggota DPR, kami sangat kenal, sangat dekat. Mbak Yenny luar biasa,” tegas dia.(*)