Mahfud MD Tolak Jadi Cawapres Anies Karena Demokrat Sudah Mengancam

- Editor

Kamis, 1 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIPOL.CO, BANDUNG – Mahfud MD mengaku dirinya sempat diminta menjadi cawapres dari Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Namun, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 ini  mengaku menolak tawaran tersebut. Sebab, kala itu, menurut Mahfud, Partai Demokrat sebagai salah satu anggota koalisi partai pengusung Anies mengancam keluar jika cawapres Anies bukan Ketua Umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Sebelumnya saya pernah diminta atau dijajaki untuk menjadi wapresnya Anies Baswedan. Tapi waktu itu saya tidak mau. Karena waktu itu Anies didukung oleh NasDem, Demokrat, dan PKS,” kata Mahfud di Aceh, Rabu (31/1) malam.

“Nah, Demokrat itu sudah ngancam, kalau wapresnya bukan AHY, Demokrat akan keluar dari koalisi,” imbuhnya.

Mahfud mengaku dirinya kala itu tak mau mengganggu dinamika koalisi partai lain. Karena alasan itu, dia menolak tawaran menjadi cawapres Anies. Sebab, jika Demokrat keluar dan dirinya menjadi cawapres, ia dan Anies tetap tidak bisa maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Karena Partai NasDem dan PKS, tidak memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.

“Karena kalau saya nanti bersedia jadi wapresnya Anies, itu nanti Anies enggak bisa jadi calon. Karena Demokrat keluar. Jadi, saya akan mengamankan agar Anies tetap jadi calon,” katanya.

Mahfud mengungkap ancaman Demokrat toh juga bukan isapan jempol. Sebab, faktanya Partai Demokrat juga keluar setelah Anies dipasangkan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Namun, bedanya, sekalipun ditinggal Demokrat, Anies tetap bisa maju. Sebab, PKB sebagai partai yang dipimpin Muhaimin memiliki perolehan kursi di DPR yang cukup untuk mencalonkan mereka.

“Kalau saya masuk tiketnya enggak terpenuhi. Karena saya ini profesional. Bukan dari partai. Nggak bawa partai. Paham ya,” ucap Mahfud.

Oleh karena itu, Mahfud mengaku belakangan menerima tawaran menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Dia menyebut Ganjar yang diusung PDIP memiliki cukup kursi untuk mengusung capres dan cawapres sekalipun ditinggal koalisi mereka.

“Sehingga, ketika saya masuk ada yang keluar pun nggak apa-apa. Karena tiketnya sudah ada. Dan itu benar kan. Ketika saya tidak mau kemudian Pak Anies Baswedan membawa Pak Muhaimin kan,” katanya.(*)

Berita Terkait

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”
H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi
AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan
481 Pasangan Kepala Daerah Resmi Dilantik Presiden Prabowo

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:37 WIB

Dukung Hasto, Massa Penuhi Pengadilan Tipikor Gunakan Rompi Oranye Bertuliskan “Hasto Tahanan Politik”

Selasa, 11 Maret 2025 - 17:23 WIB

H. Eep Jamaludin Sukmana Manfaatkan Reses di Bulan Ramadhan untuk Bersilaturahmi dan Tampung Aspirasi

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:58 WIB

Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Berita Terbaru