Rudal Kelompok Houthi Yaman Serang Israel, Benjamin Netanyahu Marah

- Editor

Selasa, 17 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kelompok Houthi sebut serangan rudalnya yang sukses mendarat di Israel telah memaksa 2 juta warga negara Yahudi itu melarikan diri ke shelter. Foto/Middle East Monitor

Kelompok Houthi sebut serangan rudalnya yang sukses mendarat di Israel telah memaksa 2 juta warga negara Yahudi itu melarikan diri ke shelter. Foto/Middle East Monitor

BIPOL.CO, TEL AVIV – Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu marah setelah rudal kelompok Houthi Yaman menyerang Israel pada hari Minggu. Dia berjanji untuk mengenakan harga mahal atas serangan kelompok sekutu Iran tersebut.

Serangan rudal itu menyebakan sembilan orang di Tel Aviv terluka.

“Pagi ini, Houthi meluncurkan rudal permukaan-ke-permukaan dari Yaman ke wilayah kami. Mereka seharusnya sudah tahu sekarang bahwa kami akan mengenakan harga yang mahal untuk setiap upaya untuk menyakiti kami,” kata Netanyahu di awal rapat kabinet sebagaimana dikutip dari pernyataan dari kantornya, seperti dikutip Anadolu, Senin (16/9/2024).

“Mereka yang membutuhkan pengingat dalam masalah ini diundang untuk mengunjungi pelabuhan Al Hudaydah,” imbuh dia, merujuk pada kota Yaman barat yang dibom pesawat tempur Israel pada bulan Juli setelah serangan pesawat nirawak Houthi menewaskan seorang warga Israel di Tel Aviv.

Rudal yang ditembakkan Houthi pada hari Minggu mendarat di area terbuka dekat Bandara Ben Gurion di Tel Aviv meskipun sistem pertahanan Israel berupaya untuk mencegatnya.

Menurut militer Israel dan media lokal, sembilan warga Israel terluka saat bergegas ke tempat perlindungan, dan kebakaran terjadi di area hutan akibat puing-puing rudal yang jatuh. Kebakaran juga terjadi di pabrik semen besar selama insiden tersebut.

Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal-kapal yang dimiliki, berbendera, dioperasikan oleh Israel, atau menuju pelabuhan-pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah menjadi sasaran serangan Israel yang menghancurkan sejak 7 Oktober 2023.

Rudal Hipersonik Houthi

Sementara itu, kelompok Houthi Yaman menegklaim telah menyerang target militer di Jaffa, Israel tengah, dengan rudal balistik hipersonik baru.

Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan rudal itu menempuh jarak 2.040 kilometer (1.260 mil) dan berhasil mengenai targetnya, sementara pertahanan udara Israel gagal mencegatnya.

“Kendala geografis, agresi Amerika Serikat-Inggris, dan sistem spionase dan intersepsi tidak akan mencegah Yaman mendukung Palestina,” katanya.

Menurut harian Haaretz, puing-puing dari rudal pencegat yang ditembakkan sistem pertahanan Israel jatuh di stasiun kereta api di pinggiran Modi’in di Israel tengah, menyebabkan kerusakan. Kebakaran juga terjadi di area terbuka di Kfar Daniel di Israel tengah akibat puing-puing tambahan yang jatuh.(*)

Berita Terkait

Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok
Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa
Muncul dalam Satu Dekade Terakhir, Fenomena Meningkatnya Ateis di Negara-negara Arab
Gempa Dahsyat di Myanmar,  Korban Tewas Mencapai 1.600 orang
1.400 Demonstran Ditangkap, Ribuan Orang Lainnya Turun ke Jalan Turunkan Erdogan
Jelang Idul Fitri 1446 H Akan Terjadi Gerhana Matahari, Bisa Terlihat di 13 Negara Bagian AS
Sinyal Misterius dari Antariksa, Bumi Berdenyut Setiap 125 Menit, Ini Kata Para Peneliti
Majid, Seorang Fellow Atlas Corps Terinspirasi Keindahan dan Budaya Kampung Halamannya

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 15:20 WIB

Riwayat Gempa Dahsyat di Sesar Sagaing, Efek Vibrasi Hingga Mengguncang Bangkok

Selasa, 1 April 2025 - 10:05 WIB

Dikecam PBB, Junta Militer Bombardir Sagaing Saat Myanmar Dilanda Gempa

Senin, 31 Maret 2025 - 17:16 WIB

Muncul dalam Satu Dekade Terakhir, Fenomena Meningkatnya Ateis di Negara-negara Arab

Senin, 31 Maret 2025 - 14:39 WIB

Gempa Dahsyat di Myanmar,  Korban Tewas Mencapai 1.600 orang

Kamis, 27 Maret 2025 - 10:35 WIB

1.400 Demonstran Ditangkap, Ribuan Orang Lainnya Turun ke Jalan Turunkan Erdogan

Berita Terbaru