BIPOL.CO, JAKARTA – China murka dan mengutuk keras Israel usai meluncurkan serangan secara brutal ke Lebanon dalam beberapa hari terakhir.
Negeri Tirai Bambu itu juga berjanji akan membela Beirut dari serangan Israel dimulai dengan langkah-langkah diplomatik.
Kecaman itu terlontar saat Menteri Luar Negeri China Wang Yi berbicara dengan Menlu Lebanon Abdallah Bou Habib di sela-sela pertemuan Sidang Majelis Umum PBB, Senin (23/9).
“China mengutuk keras tindakan apa pun yang melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional,” kata Wang dalam rilis resmi, dikutip via CNN Indonesia dari media China, Xinhua.
Wang juga mengatakan China mencermati perkembangan di kawasan Timur Tengah terutama ledakan perangkat komunikasi yang belum lama terjadi di Lebanon.
Kekerasan, lanjut dia, tak bisa dibenarkan dan tak sama dengan kebenaran.
“Kekerasan dilawan kekerasan tak menyelesaikan masalah di Timur Tengah,” kata dia.
Wang lalu menggarisbawahi bahwa situasi saat ini merupakan manifestasi efek limpahan konflik di Gaza.
China lalu menyerukan gencatan senjata permanen segera dan penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari wilayah Palestina.
Wang juga menyebut China meminta implementasi yang efektif dari solusi dua negara.
Solusi dua negara merupakan konsep yang disepakati komunitas internasional untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dengan mendirikan dua negara berdampingan, damai, saling menghormati, dan saling mengakui kedaulatan masing-masing.
Sementara itu, Habib menyampaikan terima kasih atas dukungan China.
“Bagi negara kecil seperti Lebanon, penting untuk menjaga kedaulatan dan kemerdekaan di bawah kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ungkap dia.
Pertemuan Wang dan Habib terjadi saat Israel terus meluncurkan rudal ke Lebanon.
Pada Senin, Israel mengirim 300 rudal ke Lebanon selatan. Hari ini, mereka masih melakukan tindakan serupa.
Serangan Israel ke Lebanon menyebabkan nyaris 500 orang tewas dan lebih dari 400 orang mengalami luka-luka.
Gempuran pasukan Zionis juga menyebabkan jalan-jalan padat karena warga di Lebanon selatan berduyun-duyun ke tempat lebih aman.
Eskalasi di perbatasan kedua negara itu meningkat usai ribuan pager dan perangkat elektronik lain meledak di Lebanon pada pekan lalu..
Ledakan pager terjadi usai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin memperluas perang di perbatasan Lebanon selatan dan Israel.(*)