BIPOL.CO, BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung menetapkan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bandung Nomor urut 2 Dadang Supriatna-Ali Syakieb meraih suara terbanyak dari lawannya Paslon Nomor Urut 1 Sahrul Gunawan-Gun Gun Gunawan.
Paslon nomor Urut 2 Bedas Lanjutkan ini menang dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung setelah dalam Rapat Pleno Penghitungan Suara Pilkada serentak Kabupaten Bandung 2024, memperoleh suara terbanyak yaitu 1.046.344 suara. Sementara lawannya Sahrul Gunawan-Gun Gun Gunawan atau Paslon Alus Pisan hanya memperoleh 827.240.
Kemenangan Paslon Nomor urut 2 ditetapkan KPU Kabupaten Bandung pada hari kedua rapat pleno penghitungan suara hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung, sekira pukul 17.14 WIB di Sutan Raja-Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Rapat pleno ditutup Ketua KPU Kabupaten Bandung Syam Zamiat Nursyamsi yang dihadiri pula Bupati Bandung H Dadang Supriatna, Kapolres Bandung dan Dandim 0642 Kabupaten Bandung, Bawaslu Kabupaten Bandung serta para saksi Paslon dan pihak terkait lainnya.
Dalam penutupan rapat pleno itu, pihak KPU dan para saksi Paslon serta pihak Bawaslu sepakat menandatangani berita acara hasil rapat pleno penghitungan suara Pilkada 2024.
Ketua KPU Kabupaten Bandung Syam Zamiat Nursyamsi mengatakan, penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat serta pemilihan bupati dan wakil bupati Bandung pada hari kedua disampaikan 16 kecamatan (PPK) dan pada hari pertama Selasa (3/12) sebanyak 15 kecamatan.
“Alhamdulillah rapat pleno berjalan lancar, kita tadi mulai pukul jam 9.00 sekarang atau tadi kita ditutup pukul 17.14 WIB dengan membacakan keputusan penetapan hasil rekapitulasi. Hasilnya jadi seperti yang telah dibacakan dalam surat keputusan ditetapkan bahwa pasangan nomor satu itu memperoleh 827 000 sekian dan pasangan nomor 2 sebanyak 1 juta 047 sekian sekian, tapi kalo secara hitungan angka nomor dua menjadi pemenang,” kata Syam Zamiat Nursyamsi, kepada wartawan usai penutupan rapat pleno.
Sementara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat tingkat Kabupaten Bandung yang unggul paslon nomor 4. “Jumlah hasil penghitungan ya saya lupa nanti ada di situ hasil rekapitulasinya,” imbuh Syam.
Syam mengatakan, sejak penetapan hasil penghitungan suara ini KPU Kabupaten Bandung menunggu 3 × 24 jam untuk memberikan kesempatan bagi pasangan calon untuk mengajukan gugatan. “Terhitung dari saat ini (penetapan rapat pleno penghitungan suara) dan hari ini sampai jam 12 malam sampai 3 hari kedepan,” ujarnya.
Sementara jumlah partisipasi pemilih yang memberikan hak suaranya, menurut Syam mencapai ke 72 18 persen. “Kalau dilihat dari partisipasi dari Pemilu 2024 ada kenaikan meski hanya koma sekian. Jadi meski tidak memenuhi target 80 persen itu hanya untuk memicu semangat teman-teman untuk suksesnya Pilkada,” ucapnya.
Hal tersebut, kata Syam, karena banyaknya pemilih yang tidak hadir ke TPS karena kendala banjir atau longsor. “Jadi itu salah satu juga yang menghambat atau faktor-faktor penghambat mereka tidak datang ke TPS,” katanya
Jadi, kata Syam, bukan karena alasan kurangnya sosialisasi, karena sosialisasi sudah dilaksanakan KPU secara maksimal lebih dari 1500 kali sosialisasi
Meski demikian Syam menyampaikan terimakasih kepada masyarakat atas partisipasinya dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat dan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung. “Dan kami berterima kasih dengan kondisi di kabupaten Bandung yang kondusif ini. Jadi kalaui pemenangnya sudah diketahui kita kembali lagi ke aktivitas seperti biasa, kalah menang itu adalah hal yang biasa. Kami berharap masyarakat kembali bersatu lagi untuk Kabupaten Bandung,” imbaunya.
Mengenai saksi yang tidak menandatangani hasil rapat pleno, menurut Syam, hal itu tidak masalah. “Mereka mau menandatangani mangga tidak pun mangga, tidak menjadi pengaruh, kalau tidak ditandatangani tetap saja hasil keputusan sudah final,” kata Syam.
Syam juga mengatakan, KPU harus siap ketika ada gugatan sengketa Pilkada. “Kita harus siap karena namanya Pemilu atau Pilkada hal semacam itu mungkin ada,” ucap Syam.(Ads)
