Ratusan Kecamatan Blank Spot SMA/SMK Negeri, Pemprov Jabar Tak Pro Aktif

- Editor

Minggu, 23 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi

ilustrasi

BANDUNG,bipol.co – Sekretaris Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya menyebutkan, masih banyak daerah di Jawa Barat masuk dalam kategori blank spot atau tidak tercover SMA/SMK negeri. Sehingga, sistem zonasi dinilai tidak relevan diterapkan jika melihat kondisi tersebut.

“Saya dengar, tapi belum ada angka pasti, ada 200 kecamatan. Artinya, ketika satu kecamatan memiliki sekolah, maka mereka sekolah di luar kecamatan dan pasti jauh karena satu kecamatan di Jawa Barat cukup luas,” ungkapnya di Bandung, Minggu (23/06/2019).

Dengan banyaknya area blank spot di Jawa Barat, Hadi menilai akan terjadi penumpukan dan persaingan calon peserta didik di daerah yang tercover sekolah. Namun, masyarakat yang rumahnya jauh dari titik sekolah, justru terancam tidak mendapatkan pendidikan.

“Ini yang dikhawatirkan dan sudah banyak keluhan bahwa anaknya tidak sekolah karena jauh dari mana-mana ketika zonasi itu dilakukan,” kata dia.

Maka dari itu, Hadi mengimbau Pemprov Jabar sebagai eksekutif melakukan pemetaan sarana prasarana pendidikan yang masuk area blank spot. Dengan begitu, Pemprov Jabar bisa menentukan daerah mana saja yang seharusnya dilakukan penambahan sekolah baru.

“Kalau ditargetkan periode Ridwan Kamil, selesaikan lima tahun. Tahun pertama berapa persen selesaikan, tahun berikutnya begitu dan sediakan anggarannya atau sampaikan urgensi ini ke pemerintah pusat,” ujarnya.

Menurutnya, Jawa Barat dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia dinilai wajar jika membutuhkan cukup banyak sekolah. Sehingga, Pemprov Jabar harus bersikap proaktif dalam mengambil langkah tegas untuk meminta bantuan kepada pemerintah pusat.

“Sikap proaktif ini belum kami lihat. Kita cenderung masih ‘nerimo’ dan karakter itu ada pada pimpinan-pimpinan di Jawa Barat, malu untuk mengatakan bahwa kita butuh banyak,” tuturnya.**

Reporter : Iman Mulyono
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa
Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit
Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati
H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD
Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan
481 Pasangan Kepala Daerah Resmi Dilantik Presiden Prabowo
Soal Study Banding, Ketua Komisi B: Kami Bukan Pelesiran, Kami Melaksanakan Tugas
Isu Reshaffle Kabinet Merah Putih Ketua DPP PKB Harap Menteri Jangan Waswas

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:30 WIB

AHY Terpilih Kembali Sebagai Ketum, Puan Harap Partai Demokrat Terus Gotong Royong Bangun Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:41 WIB

Secara Aklamasi AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Partai Demokrat: Berharap Bisa Bangkit

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:58 WIB

Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturan UU, Empat Kepala Daerah di Jabar Patuhi Perintah Megawati

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:09 WIB

H Firman: Visi Misi dan Program 100 Hari Kerja Bupati Wajib Dijalankan, Harus Selaras RPJMN dan RPJMD

Jumat, 21 Februari 2025 - 10:09 WIB

Wakil Ketua DPRD Thony Fathony Harap Visi Misi dan Progres Program 100 Hari Bupati/Wakil Bupati Harus Dioptimalkan

Berita Terbaru

NEWS

Bupati Dony Beberkan Program Unggulan di DPRD

Senin, 3 Mar 2025 - 20:52 WIB

Banjir bandang melanda kawasan Puncak Bogor, Minggu (2/3/2025), sekitar pukul 20.30 WIB. Foto: Humas Jabar

NEWS

BPBD Jabar Lakukan Asesmen Banjir Bandang di Bogor

Senin, 3 Mar 2025 - 16:41 WIB