PONTIANAK,bipol.co – Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono mengajak semua lapisan masyarakat di provinsi itu untuk bersama-sama dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019.
“Kemarin kami sudah menggelar Rakor dengan instansi terkait, guna mengetahui kelemahan maupun kendala dari seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Untuk dicarikan solusi bersama yang paling optimal, sehingga, pelaksanaan Pemilu 2019 di Kalbar dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai,” kata Didi Haryono di Pontianak, Jumat (22/02/2019).
Menurutnya, peran serta dan dukungan semua lapisan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019, salah satunya dengan menjaga Kamtibmas di lingkungan masing-masing.
Ia menjelaskan, dalam perspektif kepolisian, peran sektor keamanan sangatlah penting karena dengan terwujudnya pembangunan nasional dan daerah tidak lepas dari situasi Kamtibmas yang kondusif.
“Apalagi Kalbar sendiri secara geografis merupakan provinsi terluas ke-empat di Indonesia, pastinya akan menjadi suatu tantangan baik dalam pendistribusian logistik Pemilu, pola pengamanan dan saat penghitungan suara nantinya,” ungkap Didi.
Sementara itu, aspek multikultural sosial dan budaya menjadi suatu ciri khas Kalbar, yang dapat menimbulkan polarisasi serta ancaman konflik, sehingga perlunya ditanamkan kepada masyarakat bahwa pesta demokrasi adalah pesta yang bernuansa suka cita dan menjunjung demokrasi Pancasila, katanya.
“Pada Pilkada serentak 2018 lalu, Kalbar termasuk provinsi yang rawan konflik sosial, hal itu berdasarkan IKP (Indeks Kerawanan Pilkada) yang menempatkan Kalbar ranking rawan kedua setelah Papua, ini memang benar, setidaknya pernah terjadi 17 konflik sosial di provinsi ini sejak tahun 1962. Namun hal tersebut dapat bersama kita patahkan dengan kerja keras, serta soliditas kebersamaan yang tinggi, dan dapat menyelenggarakan Pilkada dengan lancar, aman serta elegan, pada penyelenggaraan Pemilu 2019 daerah Kalbar juga turun menjadi peringkat ke 14 daerah terawan pelaksanaan Pemilu 2019,” pungkasnya.[ant]