SOREANG, bipol.co — Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, salah satu dari 10 stadion di Indonesia yang dicalonkan untuk Piala Dunia U-20 tahun 2021.
“Untuk Piala Dunia 2021 sedang dievaluasi, Indonesia dijadikan tuan rumah sepak bola piala dunia dan salah satunya Jalak Harupat ,” jelas Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, usai peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-36 dan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tingkat Kabupaten Bandung, di Lapangan Upakarti-Soreang, Selasa.
Usulan sebagai tuan rumah Piala Dunia itu, ucap Dadang Naser, sudah terpilih tiga stadion,yaitu Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), Pakan Sari (Bogor), dan Wibawa Mukti (Cikarang, Bekasi).
Mengenai kesiapan Stadion Si Jalak Harupat sendiri, menurut Dadang Naser, Jalak Harupat sudah siap, karena sudah bertaraf internasional. Bahkan sudah digunakan Asian Games 2018.
“Tinggal masyarakat yang harus lebih diperkuat dalam menangkat event ini sehingga bisa berdampak pada perekonomian. Jalak Haraput sudah layak meski belum semua pakai tribun, kareana lapang di luar negeri seperti Korea juga tanpa tribun,” tutur Dadang.
Seperti dikutip beberapa media, delegasi FIFA telah meninjau sejumlah stadion di Indnesia untuk U20 World Cup 2021.
Dikutip laman resmi PSSI, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menyebut untuk pencalonan tuan rumah Piala Dunia U20 tahun 2021, Indonesia mengajukan sepuluh stadion. Kesepuluh stadion itu, yakni Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Pakansari (Bogor), Patriot (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta), Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan I Wayan Dipta (Bali).
Pada kesempatan itu, Dadang juga menyatakan rasa bangga pada prestasi pelajar yang tidak hanya tingkat nasional, tetapi internasional.
“Seabreg atlit dari tingkat pelajar SD sampai SMA kita punya dan sudah juara internasional. Seperti Silvani Anjelia yang menyabet dua penghargaan sekaligus di ajang All Japan Open Tournament Kei Shin Kan 2019 di Jepang pada 25-27 Agustus lalu. Itu luar biasa jadi juara di negeri karatenya di Jepang. Bisa mengalahkan orang Jepang, berprestasi di kandangnya karate,” ujar Dadang.
“Itu harus jadi catatan oleh teman-teman wartawan. Ini prestasi yang patut dihargai. Di Taiwan dan Korea, serta atlit dayung juga juara di Thailand dan beberapa sumber atlit yang dicatat dari pelajar untuk kaderasi alit yang profesional di masa mendatang. Mereka pantas mendapat piagam dan penghargaan,” tutur Dadang.**
Reporter: Dedi Ruswandi
Editor: Hariyawan