Komnas HAM: Kerusuhan Wamena Tidak Berkaitan dengan SARA

- Editor

Sabtu, 19 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (ant)

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (ant)

JAKARTA.bipol.co- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menegaskan kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, 23 September 2019, tidak berkaitan dengan suku, agama, ras, antargolongan (SARA).

“Ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan SARA,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Komnas HAM telah melakukan kunjungan ke Papua selama beberapa hari, yakni 13-17 Oktober 2019 untuk menelusuri persoalan sebenarnya yang terjadi, termasuk situasi terkini.

Menurut dia, kerusuhan yang mengakibatkan banyak toko dan fasilitas umum dibakar itu juga menimbulkan korban jiwa dari berbagai macam suku yang ada di Papua.

“Ada berbagai korban dari berbagai suku yang ada itu. Mau dibilang pendatang atau orang asli, sama-sama ada yang menjadi korban,” katanya.

Provokasi SARA memang ada, kata dia, seperti terakhir terjadi di Wamena yang dipicu adanya informasi seorang guru yang memberikan ungkapan rasis, tetapi setelah ditelusuri ternyata tidak terkonfirmasi.

Senada, komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara juga menyampaikan kerusuhan yang terjadi di Wamena, 23 September 2019 itu bukan konflik SARA, apalagi sampai genosida.

“Kami ingin menegaskan bahwa apa yang terjadi di Wamena tanggal 23 September itu bukan konflik SARA, tetapi memang benar-benar tragedi kemanusiaan,” katanya.

Beka meminta kepolisian dan TNI menggunakan jaringan yang dimiliki untuk mencari tahu kronologis sebenarnya terjadinya kerusuhan Papua agar tidak ada lagi kronologis yang terlewat.

“Kami meminta polisi mencari tahu bagaimana mobilisasi orang-orang ketika kerusuhan terjadi. Dari mana massa? Bagaimana koordinasinya?, karena mereka datang dari ‘delapan penjuru angin’, dari mana-mana,” katanya. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

Penomena Kasus Guru Supriyani Tunggu Keadilan, Somasi Bupati Hingga Kepala Kejari Tuntut Bebas
Menkomdigi Nonaktifkan 11 Pegawai yang Terlibat Kasus Hukum
Wamen Komdigi Nezar Patria Dukung usut Tuntas Jaringan Judi Online
Tom Lembong Jadi Tersangka Karena Kebijakan, Pakar Hukum Pidana Nilai Kejaksaan Keliru
Diduga Hanya Gegara Beri Izin Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula
Bapenda dan Kejari Kota Bandung Panggil 20 Penunggak Pajak
Mahfud MD: Tragedi 1998 Salah Satu dari 12 Peristiwa Pelanggaran HAM Berat
Pengeroyokan Wartawan di Bogor, Ketua PWI Jabar Kutuk Keras Pelaku

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 07:53 WIB

Penomena Kasus Guru Supriyani Tunggu Keadilan, Somasi Bupati Hingga Kepala Kejari Tuntut Bebas

Senin, 4 November 2024 - 15:27 WIB

Menkomdigi Nonaktifkan 11 Pegawai yang Terlibat Kasus Hukum

Senin, 4 November 2024 - 14:58 WIB

Wamen Komdigi Nezar Patria Dukung usut Tuntas Jaringan Judi Online

Kamis, 31 Oktober 2024 - 14:26 WIB

Tom Lembong Jadi Tersangka Karena Kebijakan, Pakar Hukum Pidana Nilai Kejaksaan Keliru

Rabu, 30 Oktober 2024 - 13:13 WIB

Diduga Hanya Gegara Beri Izin Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula

Berita Terbaru