KAB. GARUT, bipol.co – Santri dan kaum agamawan harus tahu sejarah Pancasila yang sebenarnya, sebab ada aksentuasi Pancasila yang disampaikan mendistorsi nilai historisnya. Oleh sebab itu, memahami orisinalitas historis Pancasila menjadi penting, agar orang tidak salah memahami sejarah.
Hal itu disampaikan anggota MPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Haerudin, S.Ag. MH., pada acara sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pesantren Persatuan Islam (Persis) 97 Cikajang Kabupaten Garut, Sabtu (30/11/2019).
“Jangan sampai kepentingan politik penguasa dominan pada tafsir sejarah Pancasila. Untuk itu, santri dan kaum agamawan harus sangat memahami sejarahnya dan sebetulnya kita semua punya tangung jawab terhadap sebuah sejarah peradaban apalagi terkait Islam dan umat Islam. Tak terkecuali di Indonesia, negara yang mayoritas muslim terbesar di muka bumi ini,” paparnya.
Haerudin yang terpilih dari Dapil Jabar XI ini, memandang bahwa kaum agamawan relatif tidak akan sulit memaknai Pancasila, karena bahasa Pancasila mayoritas menggunakan kata-kata yang serapannya bersumber dari Al-Quran.
“Dari sila pertama hingga sila ke lima Pancasila, semua memiliki kedekatan etimologis dengan Islam,” jelasnya.
Dalam lima sila Pancasila, sambungnya, berbicara soal ketuhanan, peradaban, kebersamaan, nasionalitas, dan keadilan bersama. Tema-tema tersebut adalah tema agama hadir di muka bumi.
“Al Quran hadir sebagai sebuah peristiwa ketuhanan yang imanen mengajarkan nilai-nilai serta turunnya Al Quran bertujuan membangun peradaban,” terangnya.
Disimak dari kandungan sila ke dua Pancasila, kata Haerudin, tertuang makna kemanusiaan keadaban dan peradaban. Maka itu Haerudin menekankan agar santri dan kaum agamawan harus terus mengkaji dan tergerak untuk terus memiliki semangat membangun peradaban.
“Ke depan kita harus memiliki kajian semangat peradaban. Semoga kita semua dan para santri ini menjadi pembangun peradaban,” harapnya di hadapan ratusan peserta yang didominasi santriwan santriwati.
Sementara itu, Ust. Abdurrahman sebagai perwakilan pesantren, mengucap rasa terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi empat pilar ini. Kegiatan itu dirasa penting, agar masyarakat luas memahami nilai-nilai Pancasila.
Bahkan dirinya berharap acara sosialisasi empat pilar dapat terus berkelanjutan.
“Sangat penting, santri tahu tentang aturan-aturan kenegaraan,” pungkasnya.
Acara yang digagas bersama Pimpinan Cabang (PC) Persis Cikajang ini tampak dihadiri Kades Cikandang, Candra Wiguna, serta jajaran pengurus PC Persis, para asatidz (guru) pesantren tersebut.**
Editor: Hariyawan