Presiden Jokowi yang meninjau lokasi ibu kota negara baru pada Selasa sore itu, didampingi Sekretaris Kabinet Promono Anung, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga ikut mendampangi Presiden.
Rombongan Presiden Jokowi tiba di Menara Sudharmono di kawasan Hutan Tanam Industri PT ITCI Hutani Manunggal di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar pukul 16.30 WITA.
Di bawah guyuran hujan, Presiden berkeliling di sekitar menara pemantau api berwarna kuning setinggi lebih kurang 20 meter tersebut yang diperkirakan titik nol lokasi ibu kota negara Indonesia yang baru tidak jauh dari menara itu.
“Pembangunan infrastruktur ibu kota negara akan mulai dibangun pertengahan 2020, sebab desain gagasan akan diputuskan dan digambar detail, yang ditarget selesai selama enam bulan,” ungkap Presiden Jokowi.
Namun, untuk lokasi Istana Negara serta gedung pemerintahan belum dapat dipastikan karena menurut Jokowi, lokasinya akan ditentukan oleh arsitek yang membuat perencanaan pembangunan ibu kota negara.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyatakan, lokasi ibu kota negara Indonesia yang baru di wilayah Provinsi Kalimantan Timur tersebut berbentuk forest atau hutan yang mencerminkan identitas Pulau Kalimantan.
“Kawasan 256.000 hektare ibu kota negara nantinya, betul-betul menjadi kawasan hutan mencerminkan Kalimantan sebenarnya,” ujarnya.
Sepaku adalah satu kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang memiliki empat kelurahan dan 11 desa berbatasan dengan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. (ant)