SUKABUMI, bipol.co-Organisasi Kebangkitan Jawara dan Pengacara Indonesia (BJI) Presidium Sukabumi Raya bersama Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) melaksanakan kegiatan Baso Misbar (Bagi Sembako buat Miskin Baru) warga miskin baru yang terdampak virus Corona.
Sasaran yang menjadi target kegiatan Baso Misbar, dimulai dari wilayah Sekretariat BJI yang terletak di Jalan Cikirai, Kelurahan Kebon Jati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
“Hasil sodakoh para Dermawan, mulai dari nasi box, bubur kacang hijau dan masker dibagikan kembali ke masyarakat yang terdampak langsung virus Corona,”kata Ketua BJI Presidium Sukabumi Raya, Budhy Lesmana didampingi ketua SKP, Kristiawan Saputra, Jumat pagi (10/4/2020).
Budhy menjelaskan tengang warga miskin baru, dimana masyarakat tersebut hari ini masih berjualan, besok belum tentu bisa berjualan karena dampak dari Covid-19. Sasaran lainnya para tukang becak, Ojok onlien, ojek pangkalan dan para supir angkutan kota (angkot) dan para pemulung yang ditemui BJI dilapangan.
Disisi lain kehadiran BJI dan SKP dalam kegiatan Baso Misbar sangat membantu pemerintah, karena warga miskin baru tersebut tidak terdaftar dari Program Keluarga Harapan (PKH).
“Mereka itu menyandang status warga miskin baru yang terdampak Covid-19 yang tidak terdaftar bantuan dari pemerintah. Makanya kita upayakan mereka bagi yang terdampak langsung atau tidak tetap bisa bertahan hidup,”ujarnya.
Bukan hanya itu Budhy mengajak seluruh elemen voluntir yang biasa bergerak di bidang sosial untuk bersama-sama satu shaft agar persoalan yang terjadi atas pandemi Covid-19, bisa terselesaikan bersama. “Kalau dilakukan secara berjamaah Insya Allah semua bisa selesai,”terang Budhy.
Ketua SKP, Kristiawan Saputra menambahkan kegiatan tersebut sudah menjadi rutinitas bagi kelompoknya, menurut Kristiawan dampak dari Virus Corona bukan hanya dialami oleh masyarakat miskin atau kaum duafa sebelumnya akan tetapi ada masyarakat miskin baru, seperti halnya para guru honorer yang di gaji berdasarkan jam saat mengajar di sekolah yang saat ini diliburkan dan tidak memiliki penghasilan.
“Begitu pun dengan karyawan yang sudah dirumah sementara dari perusahaan, para ojek online atau ojek pangkalan yang sepi penghasilan berefek tidak bisa bayar kontrakan harus diusir dari kontrakan rumahnya, “kata Kristiawan.
Untuk memikirkan itu semua, lanjut Kristiawan, SKP dan BJI membuat posko membantu pemerintah mengisi kekosongan yang tidak bisa dilakukan maupun disentuh oleh pemerintah. “Kita bersama-sama bersinergi dengan relawan lainnya membuat posko untuk warga miskin baru. Kita juga melakukan penyemprotan disinfektan ke beberapa wilayah,”ungkapnya.
Reporter Firdaus
Editor Deden .GP