JAKARTA.bipol.co- Bursa saham di Amerika Serikat (AS) jatuh dalam perdagangan yang tidak stabil pada Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Hal ini setelah diagnosis virus corona Presiden Donald Trump yang positif memicu kekhawatiran tentang pemilu dan pandemi yang memburuk.
Rata-rata saham utama menarik kembali beberapa kerugian tajam setelah Ketua DPR Nancy Pelosi mengisyaratkan bantuan untuk industri penerbangan dapat segera datang, bahkan mungkin sebagai bagian dari tagihan bantuan yang sangat dinanti.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (3/10/2020), Dow Jones Industrial Average ditutup turun 134,09 poin atau 0,5 persen pada 27.682,81 setelah turun 430 poin pada sesi terendahnya.
S&P 500 turun 1,0 persen atau 32,36 poin menjadi 3.248,44 setelah sebelumnya jatuh 1,7 persen. Nasdaq Composite turun 2,2 persen atau 251,49 poin menjadi 11.075,02.
Saham maskapai penerbangan melonjak lebih tinggi berbarengan setelah Pelosi meminta industri untuk menunda cuti, mengatakan bantuan bagi pekerja maskapai akan datang dalam waktu dekat. American Airlines dan United menghapus kerugian sebelumnya dan masing-masing turun 3,3 persen dan 2,4 persen.
“Kami akan memberlakukan undang-undang bipartisan yang berdiri sendiri dari Ketua DeFazio atau mencapai ini sebagai bagian dari RUU keringanan yang dirundingkan secara komprehensif, yang memperpanjang enam bulan Program Dukungan Penggajian,” kata Pelosi dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya pada Jumat, Pelosi mengatakan penyakit Donald Trump mengubah dinamika pembicaraan stimulus. DPR mengesahkan RUU stimulus virus corona Demokratik senilai USD 2,2 triliun Kamis malam, sementara Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah menawarkan paket USD 1,6 triliun.
Namun, diagnosis Donald Trump terkait Covid-19 menambahkan lebih banyak ketidakpastian pada pemilu, sebuah peristiwa yang sudah membebani pasar dan membuat para pedagang gelisah saat mereka mencoba untuk mengevaluasi kemungkinan hasil. Itu juga menimbulkan kekhawatiran tentang gelombang kedua virus dan pembukaan kembali yang lebih lambat.
Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street langsung jatuh pada perdagangan jumat pagi waktu setempat, usai Presiden Donald Trump dinyatakan positif Covid-19.
Melansir laman CNBC, indeks Dow Jones Industrial Average turun 266 poin setelah sebelumnya jatuh lebih dari 500 poin.
Sementara S&P 500 futures dan Nasdaq 100 futures juga berada di teritori negatif. Demikian pula, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun menjadi 0,6709 persen.
Wall Street sempat menguat pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, setelah Dow dan S&P 500 menghabiskan sebagian sesi di wilayah negatif.
Dow ditutup 35 poin lebih tinggi dengan keuntungan 0,1 persen. Sedangkan S&P 500 naik 0,5 persen. Nasdaq Composite bahkan relatif lebih baik, naik 1,4 persen.
Bursa AS telah mencapai rekor rebound sejak kebijakan lockdown berdampak pada kondisi ekonomi yang juga mendorong saham jatuh pada Maret.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinyatakan positif COVID-19 bersama sang istri Melania Trump.
Begini isi surat dari dokter Gedung Putih Sean Conley:
Saya merilis informasi berikut atas izin Presiden Donald J. Trump dan Ibu Negara Melania Trump.
Sore ini saya mendapat konfirmasi bahwa Presiden Trump dan Ibu Negara Melania Trump telah dites positif untuk virus SARS-CoV-2.
Presiden dan Ibu Negara keadaannya baik saat ini, dan mereka berencana untuk tetap di rumah di dalam Gedung Putih selama masa pemulihan.
Tim medis Gedung Putih dan saya akan tetap memantau siaga, dan saya mengapresiasi dukungan yang diberikan beberapa pekerja dan institusi medis terhebat di negara kita. Saya memperkirakan Presiden akan terus melanjutkan tugas-tugasnya tanpa gangguan selagi pemulihan, dan saya akan tetap memberikan update pada perkembangan selanjutnya.
Pesan itu disebarkan di Twitter oleh staf Gedung Putih Judd Deere, dan ditembuskan ke Kayleigh McEnnany, juru bicara Gedung Putih. Donald Trump sebelumnya kerap mengadakan kampanye. Ia tampak tak memakai masker dan peserta kampanye melanggar social distancing. [Net]
Editor: Fajar Maritim