BANDUNG,bipol.co – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menilai keberadaan radio masih memiliki peran besar di masa kini. Mengingat fungsinya sebagai salah satu lini media massa yang turut menjadi corong informasi masyarakat.
Hal tersebut diutarakan Yana saat membuka Pameran Radio Antik, Kamis (14/2), di Museum Kota Bandung, Jln. Aceh. Pameran yang berlangsung pada 14021 Februari 2019 diselenggarakan oleh Komunitas Radio Antik Bandung (KRAB) dalam rangka memperingati Hari Radio Sedunia.
Pamaeran Radio Antik digelar dalam rangka memperingati Hari Radio Sedunia yang jatuh pada 13 Februari. Tahun ini, Unesco menetapkan tema yang diusung adalahm “Dialog, Toleransi, dan Perdamaian”.
Yana mengatakan, keberadaan radio sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini, terutama terkait dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Masyarakat sudah mulai berhadapan dengan percikan perbedaan pendapat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.
“Sangat berkorelasi karena kita kan mau mengadakan pesta demokrasi. Jadi mari kita ciptakan kedamaian, jangan ada perpecahan. Namanya juga pesta demokrasi, kalau pesta demokrasi rakyat harus ikut senang jangan menyusahkan,” katanya.
Dalam kondisi ini, lanjutnya, radio harus mampu membuat masyarakat bisa menikmati perhelatan Pemilu dengan gembira. Sehingga, ia berharap, radio tidak menyiarkan konten yang dapat memicu ketegangan di tengah masyarakat jelang Pemilu 2019 ini.
“Nah mudah-mudahan radio ikut berperan, termasuk teman-teman media ikut berperan menciptakan suasana orang layaknya mau pesta, harus menyenangkan. Saya berharap banyak pada teman-teman media. Ayo kita ciptakan bahwa tidak ada sesuatu yang menakutkan dan bahwa pesta demokrasi menyenangkan buat rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Saat berkeliling melihat koleksi pameran, Yana terkesima dengan deretan radio yang dilengkapi informasi tentang waktu pembuatanya mulai dari zaman sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan di antaranya terdapat radio merek Philips tipe BX676X yang merupakan tipe radio milik Jenderal Soedirman.
“Di sini bisa kita lihat bahwa radio itu bukan sekadar media hiburan, ternyata sangat sarat dengan sejarah. Karena radio ikut berperan dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, dan luar biasa ternyata masih ada radio yang menjadi saksi sejarah. Nilai sejarahnya luar biasa sangat tinggi,” ungkapnya.
Di tengah kemajuan zaman yang serba digital, wakil wali kota melihat peran radio tak lantas memudar. Sebab radio memiliki karakteristik yang khas serta dengan keunggulannya tersendiri.
“Saya melihat radio tetap dibutuhkan, karena orang dengar radio bisa melakukan kegiatan apapun, sambil masak, sambil nyetir atau sambil apapun dan radio bisa lebih update,” katanya.[HYT]