Sah! RI-Australia Teken Perjanjian Ekonomi

- Editor

Senin, 4 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA.bipol.co –  Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Persemakmuran Australia secara resmi menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) di Jakarta, Senin (4/2/2019). Penandatanganan dilakukan di Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta, oleh Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham. Turut menyaksikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

“Ini akan menjadikan Indonesia dan Australia menjadi lokomotif ekonomi. Semua ini barulah awal dari kesepakatan yang lebih baik. Hari ini kita meningkatkan komitmen kedua negara, kita bisa tumbuh lebih kuat,” kata Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dalam sambutannya.

Sah! RI-Australia Teken Perjanjian Ekonomi IA-CEPAFoto: Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (CNBC Indonesia/Rehia Indrayanti Beru Sebayang) Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo , menjelaskan, langkah Indonesia dalam melakukan negosiasi IA-CEPA tidak terlepas dari politik luar negeri Indonesia.

“Buat saya dan pak menteri (Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita), tugas atau mandat untuk merundingkan CEPA dengan Australia selesai. Nah sekarang dibawa ke konteks politik luar negeri, kita tinggal tunggu sinyal saja dari Kementerian Luar Negeri bagaimana hasilnya,” kata Iman.

IA-CEPA telah dinegosiasikan sejak 2010 dan rencananya diteken akhir tahun lalu setelah perundingan telah diselesaikan akhir Agustus 2018 lalu. Rencana awal, IA-CEPA ingin ditandatangani oleh kedua kepala negara pada November 2018. Wacana pemindahan Kedutaan Besar Australia untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem disinyalir menjadi alasan Indonesia mengancam untuk menahan penandatanganan IA-CEPA. Sebab, langkah itu sama saja Australia menganggap Yerusalem sebagai ibu kota tunggal Israel.

Indonesia, yang berkepentingan untuk mengakui status Yerusalem sebagai ibu kota bersama dengan Palestina, tentu saja keberatan. Politik luar negeri pun menjadi alasan terhambatnya perjanjian dagang dengan Negeri Kanguru yang ditunggu-tunggu selama bertahun-tahun tersebut. (dgp)

 

 

Berita Terkait

Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 
Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Bupati Bandung Sampaikan Program Pro Petani
Bazar Ramadhan 1446 H dan Launching OPM 2025, Bupati Bandung Optimis Inflasi Stabil
Harganya Sangat Fantastis! ‘Daun Surga’ Asal RI Ini Jadi Komoditas Menjajikan di Pasar Internasional
Apresiasi bagi Nasabah Perorangan, Bank bjb Luncurkan “bjb Super Lucky” 
Kado untuk Warga di 8 Kecamatan, Kang DS dan Wamen PU Groundbreaking Proyek SPAM Ciparay 
Dukung Energi Bersih, BRI Peduli Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Kejar Target, Bapenda Kabupaten Bandung Pasang Spanduk Peringatan di Tempat Usaha Nakal

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 12:05 WIB

Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 

Senin, 7 April 2025 - 15:10 WIB

Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Bupati Bandung Sampaikan Program Pro Petani

Senin, 17 Maret 2025 - 16:41 WIB

Bazar Ramadhan 1446 H dan Launching OPM 2025, Bupati Bandung Optimis Inflasi Stabil

Minggu, 9 Maret 2025 - 11:35 WIB

Harganya Sangat Fantastis! ‘Daun Surga’ Asal RI Ini Jadi Komoditas Menjajikan di Pasar Internasional

Kamis, 20 Februari 2025 - 16:08 WIB

Apresiasi bagi Nasabah Perorangan, Bank bjb Luncurkan “bjb Super Lucky” 

Berita Terbaru