BANDUNG, bipol.co – Ditengah guyuran hujan deras acara seremonial terus digelar. Group Band Five Minuts dan Tarian Nusantara dari Kabumi UPI Bandung nampak rela basah kuyup guna beraksi didepan sang Menteri dan ratusan penonton di tribun utama.
Ya, sore itu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi resmi membuka Liga Berjenjang Piala Menpora 2019 di Stadion Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Sabtu 16 Maret 2019. Liga berjenjang ini diikuti 19.998 sekolah sepakbola (SSB) se-Indonesia.
Dalam sambutannya Imam mengatakan bangga dengan antusiasme peserta. Ini menunjukkan bahwa sepakbola dimanapun memang selalu diminati, baik sebagai tontonan ataupun terlibat langsung didalamnya. “Kami akan terus mendukung turnamen anak usia dini agar lebih baik lagi. Sehingga, ke depannya semakin banyak lagi pemain yang berprestasi seperti raihan Piala AFF U-22 kemarin,” ucap Imam Nahrawi.
Liga berjenjang Piala Menpora 2019 digelar dalam lima kategori di antaranya adalah U-12, U-14, U-16, U-17 (putri), dan U-21 (mahasiswa). Keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memilih ajang berjenjang tersebut adalah karena adanya masukan dari SSB. Selama ini, tidak ada wahana sepak bola serentak secara nasional selain Piala Soeratin U-17.
Liga ini akan berlangsung dalam waktu panjang, yakni akan dimulai dari seri kabupaten dan kota yang akan berlangsung Minggu 17 Maret 2019 hingga Juni 2019. Pemenang seri kabupaten atau kota berhak masuk pada fase regional. Sementara pada seri nasional akan berlangsung di berbagai daerah di antaranya U-12 di Palembang, U-14 di Solo, U-16 di Tangerang, U-17 (putri) di Bandung, dan U-21 (mahasiswa) di Jogjakarta.
Yang menarik dari hajatan ini adalah digunakannya teknologi I video assitant referee (VAR). Teknologi ini baru pertamakali digunakan dalam sebuah turnamen sepakbola resmi di Indonesia. Imam Nahrawi mengatakan, dalam Liga Berjenjang, dia memutuskan untuk menggunakan video assitant referee (VAR) pada setiap pertandingan. “Penggunaan teknologi VAR oleh Kemenpora ini menjadi kali pertama secara nasional,” ujarnya.
Imam menambahkan, teknologi VAR akan membantu wasit, pemain, hingga supporter karena VAR. “Ini tentu akan membantu wasit membuat keputusan yang tepat dengan bantuan teknologi. Jadi, nanti tidak akan ada protes dari pemain dan suporter,” kata Imam.
Hal senada dikatakan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta. Isnanta mengatakan teknologi VAR menjadi kali kedua diterapkan di Indonesia setelah Bandung Premier League. Namun, untuk skala nasional, Liga Sepakbola Berjenjang Piala Menpora 2019 menjadi yang yang pertama.**
Editor : Deden .GP