BANDUNG,bipol.co – Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) LIPI mengatakan pencemaran terbesar di Sungai Citarum berasal dari limbah domestik atau rumah tangga. Limbah tersebut, dianggap mempunyai andil antara 60-70% dari beban pencemar yang ada.
“Limbah dari WC yang tidak terolah dan sampah rumah tangga diperburuk dengan tambahan limbah kotoran ternak yang jumlahnya ribuan di sekitar titik nol Citarum,” ujar Kepala LPTB LIPI Sri Priatni, di Bandung, Senin (25/03/2019).
Sri menjelaskan, pencemaran lainnya merupakan limbah sisa industri yang sebagian besar, termasuk pada jenis limbah berbahaya dan sulit diuraikan secara alami. Untuk itu, penanganan Citarum di daerah hulu terutama di kawasan Bandung Raya menjadi titik perhatian utama LIPI.
“Ada delapan anak sungai yang sebagian besar mengalir melewati pemukiman padat di Bandung Raya dan memegang porsi lima persen dari keseluruhan polutan domestik Citarum,” kata dia.
Sementara untuk limbah dari WC warga, LPTB LIPI juga mengembangkan teknologi toilet pengompos dan sesuai diterapkan di lingkungan yang sulit air bersih serta kekurangan sarana sanitasi. Toilet tersebut bisa menggantikan keberadaan WC umum sepanjang aliran Sungai Citarum.
“Sehingga polusi kotoran manusia bisa dikurangi dan kualitas sanitasi masyarakat bisa meningkat. Komposnya bisa dipergunakan tanaman,” ungkap Sri.**
Reporter: Iman Mulyono
Editor : Ude D Gunadi