Parry, Termuda Dilaga France Open

- Editor

Selasa, 28 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Diane Parry  (WTA Tennis)

Diane Parry (WTA Tennis)

JAKARTA.bipol.co – Petenis Prancis berusia 16 tahun, yang mengikuti turnamen Grand Slam France Open dengan fasilitas wildcard, Diane Parry membuat sejarah di Roland Garros, Selasa (28/5/2019) WIB Pada usia 16 tahun dan 281 hari, Parry menjadi petenis termuda yang memenangi pertandingan babak utama di Grand Slam Prancis pada dekade ini, mengalahkan petenis Belarusia Vera Lapko dalam dua set langsung 6-2, 6-4.

Untuk pertama kalinya lolos ke babak utama WTA setelah hanya memainkan empat pertandingan kualifikasi level tour, hingga saat ini dalam karirnya yang masih muda, Parry menggetarkan penonton di Court 8 dengan perpaduan antara winner murni dan pukulan keras penghasil winner.

Menunjukkan pukulan backhand satu tangan yang berpengaruh besar, ia akhirnya bangkit setelah dipatahkan servisnya pada set kedua, dan memenangi lima dari enam gim terakhir dalam pertandingan tersebut untuk memastikan tempat pada putaran kedua.

“Pertandingan yang bagus,” kata Parry kepada wartawan setelah pertandingan melalui penterjemah seperti dikutip laman WTA Tour. “Saya sangat gembira dan puas memenangi pertandingan putaran pertama ini. “Saya tahu bahwa saya harus fokus dan tetap fokus sekali pun kehilangan satu bola. Saya harus memberikan yang terbaik pada akhirnya.

“Pada awal set kedua saya agak frustrasi. Saya tidak punya perasaan yang saya inginkan, tapi saya berusaha untuk tetap setenang mungkin, karena saya tahun bahwa itulah sikap yang saya perlukan untuk menang.” Ini bukan pertama kalinya ia membuat sejarah dalam Grand Slam.

Parry menjadi pemain pertama yang lahir 2002 yang memenangi pertandingan Grand Slam apapun ketika ia memenangi putaran pertama kualifikasi sebagai wildcard tanpa ranking tahun lalu di Paris.

Dengan debut kemenangannya pada babak utama tahun ini, ia mengikuti jejak rekan senegaranya Alizé Cornet dengan keberhasilannya yang luar biasa.

Cornet, petenis dengan wildcard berusia 15 tahun pada 2005, mengalahkan petenis Rusia Alina Jidkova pada pertandingan putaran pertamanya, sebelum kalah oleh Amélie Mauresmo – dan mengulangi hal yang sama pada usia 16 tahun dengan wildcard pada 2006, menyusul ulang tahunnya pada Januari.

Parry adalah petenis Prancis termuda sejak Cornet yang memenangi pertandingan pada turnamen utama di negaranya. Ia juga pemain termuda yang memenangi pertandingan di France Open secara keseluruhan sejak Michelle Larche de Brito (16 tahun) dari Portugal berhasil maju ke putaran ketiga pada 2009. (ant)

Editor  Deden .GP

 

 

 

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB