BANDUNG,bipol.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat jumlah warga miskin di Jawa Barat sejak 2015 terus mengalami penurunan. Hingga Maret 2019, jumlah warga miskin menjadi 3.399.160 jiwa atau 6,91% dari total penduduk Jawa Barat sebanyak 48,6 juta jiwa.
Kepala BPS Jabar, Dodi Herlando mengungkapkan, jumlah warga miskin di Jawa Barat pada periode Maret 2019 berhasil turun dibanding September 2018. Padahal, warga miskin di Jawa Barat pada periode September 2015, jumlahnya mencapai 4.385.650 jiwa.
“Jumlah warga miskin per Maret 2019 turun 0,34 persen atau sekitar 140 ribu jiwa dari 7,25 persen pada September 2018. Mayoritas warga miskin ada di selatan. Juga terdapat di Kuningan, Indramayu, dan Tasikmalaya,” kata Dodi di Kantor BPS Jabar, Kota Bandung, Senin (15/7/2019).
Kendati jumlah warga miskin di bawah nasional, tapi karena Jawa Barat berpenduduk besar, maka tanggungjawab kemiskinan mencapai 13% secara nasional. Penurunan sendiri didasarkan pada garis kemiskinan sebesar Rp 386.198 per kapita, di mana angka tersebut naik 3,99% dari September 2018.
“Garis kemiskinan ini, menjadi standar penghitungan BPS menentukan jumlah penduduk miskin. Di mana, warga dengan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan, dikategorikan miskin,” imbuhnya.
Dari garis kemiskinan tersebut, sebanyak 72% penghasilan masyarakat Jawa Barat dihabiskan untuk belanja makanan. Dodi menyebut, masyarakat menggunakan 23-29% penghasilan untuk membeli beras, 10-12% membeli rokok, 5% untuk telur, 5% ayam, dan kopi bubuk serta instan sebanyak 3%.
“Turunnya jumlah penduduk miskin Jabar tak bisa dilepaskan dari berbagai program yang dibuat pemerintah. Misalnya beasiswa pendidikan, program bantuan kepada pengusaha, bantuan sosial, dan lainnya,” tuturnya.**
Reporter: Iman Mulyono
Editor : Herry Febriyanto