SOREANG, bipol.co –Sebagai rasa kepedulian terhadap permasalahan sampah, SMPN3-Soreang, Kecamatàn Soreang, Kabupaten Bandung saat ini memiliki bank sampah.
Keberadaan bank sampah di SMPN3 Soreang ini atas kerjasama dengan Bank Sampah Mitra Mandiri Pangalengan.
Menurut Kepala.Sekolah SMP3 Soreang, H. Agus Mulyana, bank sampah di sekolahnya, kini diikutsertakan dalam Disdik Award 2019, yaitu lomba bank sampah tingkat Kabupaten Bandung.
“Tidak semua sekolah punya bank sampah, Kecamatan Soreang hanya dua sekolah hanya yang diikutasertakan, yaitu SMP3 danSMP 2 Soreang,” kata Agus Mulyana.
Adanya bank sampah ini, tuturnya, sesuai imbauan bupati sebaagainupaya mengurangi sampah di rumah. Pak bupati menilai karena tiap rumah punya anak sekolah, makanya dari rumah anak-anak juga siauruh mwmbawa sampahbuntuk dijual di bank sampah,” paparnya.
Bank sampah di sekolah, tutur dia, artinya anak-anak menumpulkan sampah bekas jajanan, seperti botol, pelastik atau sampah dari rumah dibawa ke sekokah. Kemudian sampah yang terkumpul di kelas dipilah dan dibersihkan. Setelah dikumpulkan dalam kantong-kantong khusus yang tela tersedia seminggu sekali atau dua mingggu sekali tergantung banyaknya, lalu disetor ke bank sampah.
“Tiap kelas ada buku bank sampah untuk mencatat hasil bank sampah,” katanya.
Bank sampah di SMP3 Soreang ada di 30 kelas, dari kelas 7 sampai kelas 9.
Hasil bank sampah oleh tiap kelas dijadikan uang kas sekolah atau untuk kebutuhan kelas. Bahkan membeli bunga atau tanaman untuk keindahan lingkungan sekolah.
Tidak hanya itu, murid-murud di SMPN3 Soreang ini memilki kreatifitas, menciptakan hiasan dari botol bekas air mineral yang diisi plastik bekas. “Ide kreatif ini telah buming bahkan viral di media sosial sehingga banyak dicontoh masyarakat,” katanya.
Sementara Ketua Bank Sampah SMP3 Soreang, Ela Nurlela Hayati mengatakan, bank sampah ini sudah berdiri setahun lalu. Murid-murid cukup antusias untuk mengumpulkan sampah. Namun tetap tidak menggangu jam pelajaran sekolah.
“Mereka mengunpulkan, memilah lalu dibersihkan di sekolah, setelah itu di setorkan ke petugas bank sampah,” ujar Ela Nurlela.
Reporter Deddy
Editor Deden .GP