Polda Jatim Bongkar Praktik Investasi Bodong Beromzet Rp750 miliar

- Editor

Sabtu, 4 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat merilis kasus investasi ilegal di Mapolda setempat di Surabaya, Jumat (3/1) (net)

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat merilis kasus investasi ilegal di Mapolda setempat di Surabaya, Jumat (3/1) (net)

SURABAYA.bipol.co – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Jawa Timur membongkar praktik investasi bodong beromzet Rp750 miliar yang telah berjalan dalam jangka waktu delapan bulan.

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Surabaya, Jumat (3/1), mengatakan dari pengungkapan itu pihaknya menetapkan dua tersangka berinisial KTM (47 tahun) dan FS (52).

“Kasus ini dilakukan oleh korporasi, yaitu memanfaatkan kebijakan pemerintah terkait iklim investasi untuk masyarakat kelas bawah sampai menengah. Pemanfaatannya menggunakan aplikasi daring email,” ujarnya di Mapolda Jatim di Surabaya.

Ia juga mengatakan bahwa tersangka telah melakukan aksinya kali kedua setelah pernah terlibat kasus sama tahun 2015 di Polda Metro Jaya.

Investasi ilegal itu, kata dia, dijalankan tersangka menggunakan PT Kam and Kam yang berdiri delapan bulan lalu, tanpa mengantongi izin.

“Perusahaan itu bergerak di bidang jasa pemasangan iklan yang menggunakan sistem penjualan langsung melalui jaringan keanggotaan, dengan cara bergabung di aplikasi memiles,” ucapnya.

Tersangka hingga saat ini sudah memiliki 240 ribu anggota yang sekali perekrutan anggota baru mendapatkan komisi atau bonus dari perusahaan.

“Jika ingin memasang iklan, anggota harus memasang top up dengan dana dimasukkan ke rekening PT Kam and Kam, kemudian anggota memperoleh bonus bernilai fantastis. Dana yang masuk antara Rp50 ribu sampai Rp200 juta,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam mengusut kasus ini Polda Jatim juga bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan nantinya secara teknis pihaknya akan membuat posko pengaduan khusus.

“Penempatan poskonya di SPKT. Mungkin juga bisa lebih dari 240 ribu anggota,” katanya.

Dari pengungkapan tersebut, polisi menyita barang bukti uang tunai dari tersangka sebesar Rp50 miliar, 18 unit mobil, dua unit sepeda motor, dan beberapa barang berharga lainnya.  (net)

Editor    Deden .GP

Berita Terkait

Sertifikat HGB RS Immanuel Bandung Diminta Dibekukan
Jaksa Raksa Sakola, Kolaborasi Kejari dan Pemkot Bandung Ajak Dunia Pendidikan Melek Hukum
Bey Machmudin Apresiasi Polres Cimahi Musnahkan Ribuan Knalpot Brong
Penomena Kasus Guru Supriyani Tunggu Keadilan, Somasi Bupati Hingga Kepala Kejari Tuntut Bebas
Menkomdigi Nonaktifkan 11 Pegawai yang Terlibat Kasus Hukum
Wamen Komdigi Nezar Patria Dukung usut Tuntas Jaringan Judi Online
Tom Lembong Jadi Tersangka Karena Kebijakan, Pakar Hukum Pidana Nilai Kejaksaan Keliru
Diduga Hanya Gegara Beri Izin Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 13:29 WIB

Sertifikat HGB RS Immanuel Bandung Diminta Dibekukan

Kamis, 28 November 2024 - 19:50 WIB

Jaksa Raksa Sakola, Kolaborasi Kejari dan Pemkot Bandung Ajak Dunia Pendidikan Melek Hukum

Rabu, 20 November 2024 - 17:11 WIB

Bey Machmudin Apresiasi Polres Cimahi Musnahkan Ribuan Knalpot Brong

Rabu, 13 November 2024 - 07:53 WIB

Penomena Kasus Guru Supriyani Tunggu Keadilan, Somasi Bupati Hingga Kepala Kejari Tuntut Bebas

Senin, 4 November 2024 - 15:27 WIB

Menkomdigi Nonaktifkan 11 Pegawai yang Terlibat Kasus Hukum

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB