SOREANG,bipol.co – Ketua Baznas Kabupaten Bandung, Dudi Abdul Hadi mengatakan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bandung sudah hampir 1,5 tahun berdiri dan telah melakukan langkah langkah dalam penyaluran Zakat Infak Sodakoh (ZIS). Baik untuk kebencanaan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang kurang mampu.
“Kami memberikan pelayanan tanggap bencana, pelayanan ekonomi, bila ada yang perlu bantuan sekolah atau ke rumah sakit kami juga siap. Tapi saat ini masih terbatas sehingga pelayanan pun masih terbatas. Diharapkan kedepan mampu melakukan yang terbaik. Kami juga mempersilahkan wartawan untuk jadi relawan,” kata Dudi Abdul Hadi saat bersilaturahmi dengan jajaran PWI Kabupaten Biandung, di Sekertariat Baznas Kabupaten Bandung, Jalan Terusan Al Fath, Soreang, Jumat (22/5-2020).
Untuk periode sekarang, tutur Dudi, Baznas Kabupaten Bandung lebih membuka diri, meski harus melalui proses panjang.
“Jadi kami mohon maaf bila saat ini pelayanan belum bisa optimal,” ucapnya.
Saat ini, papar Dudi, Baznas baru terbuka dibidang pengumpulan ASN Kabupaten Bandung dan hampir seluruh ASN sudah masuk, meski belum optimal. Pada tahun 2019 pengumpulan ZIS dari ASN Kabupaten Bandung baru sebesar Rp 4 miliar.
“Padahal targetnya sesuai harapan bupati sebesar Rp 100 miliar, jadi masih jauh sekali,” ungkap Dudi.
Mengenai penanggulangan pandemi Covid-19, Dudi mengatakan, pihaknya menerjunkan tim untuk melakukan disinfektan ke masjid, madrasah dan sekolah maupun instansi pemerintah. Baznas Kabupaten Bandung juga memberikan bantuan masker, hand sanitizer, memberikan bantuan paket sembako sebanyak 3.800 paket dan 7,5 ton beras amanah dari Baznas pusat.
“Kami terus berupaya menyalurkan bantuan pada yang hak, dan sampai Mei 2020 sudah hampir sebesar Rp 1 miliar, tinggal tahun 2020 untuk membantu pemerintah dalam penanganan wabah covid 19 dan menghindari wabah,” kata Dudi.
“Penyaluran bantuan belum bisa seperti yang lain, karena itu kami mohon bantuan rekan rekan untuk menyebarluaskan informasi, bukan ria tapi tasyakur binikmah dan sosialisasi. Kita sangat butuh bantuan dari rekan rekan wartawan,”ucapnya.
Mengenai zakat fitrah lebaran 1441, menurut Dudi, sesuai aturan pihak Baznas tidak bisa mengumpulkan zakat fitrah. Karena zakat fitrah langsung dikelola dan disalurkan di lingkungan masyatakat, sekian persen diberikan ke pemerintah desa dan lebih kecil lagi ke pemerintah tingkat atasnya.
“Alasannya untuk zakat fitrah dari aspek hukum kita tidak bisa, karena zakat fitrah ada batasan waktu. Muzaki batasannya sampai khotib naik mimbar, kita tidak bisa, karena mungkin baru bisa disalurkan dua atau tiga hari setelah lebaran, kalau sudah melebihi batas waktu kan bisa haram,” paparnya.
Hal sama juga disampaikan Ketua Devisi Pendayagunaan Ekonomi yang juga Satgas Bantua Covid 19, Abdul Azis.
Menurutnya, dalam menghadapi situasi covid 19, baznas lebih awal dari pada Pemkab karena pemkab terkait aturan.
“Kita bulan Maret sudah melakukan aksi, terutama untuk bantuan kebutuhan pangan. 4 ton beras untuk dapur umum di tujuh kecamatan, terutama paling banyak di Cileunyi karena merupakan daerah rawan penyebaran corona, dan 300 paket kesehatan,” aku Abdul Azis.
Yang dikahawatirkan, tutur Azis, justru paska covid, terutama mengenai sumber daya ekonomi.
“Alhamdulillah kami punya program wasilah yang lebih esisting pada bidang usaha bagi masyarakat kurang mampu, program ini sonding dengan Pemkab dan sudah melaksanakan di empat kecamatan seperti untuk ibu-ibu janda pedagang gorengan kita sediakan roda kecil. Kita juga memberikan pembelajaran manajemen usaha, seperti bintek,” katanya.
Hal yang perlu diwaspadai, kata Azis, justru setelah lebaran ledul Fitri 1441 H, khususnya dalam bidang ekonomi.
“Untuk itu, kami akan melakukan pendayagunaan zakat untuk pemberdayaan ekonomi warga agar ekonomi bergerak kembali setelah lebaran,” katanya.
Ketua PWI Kabupaten Bandung, H Rahmat Sudarnaji, mengatakan, PWI punya program yaitu untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan dengan telah membentuk Koperasi PWI Sabilulungan Bale Bandung.
“Mungkin sama dengan baznas kami juga punya tujuan dalam upaya kesejehtaraan masyarakat, terutama dalam memberikan informasi. Dalam penanganan covid 19, PWI juga melakukan upaya, terutama terhadap anggota, seperti bantuan alat kesehatan dan ikut serta rapid test.
“Ahamhamdulillah wartawan cukup solid dan cukup mobile,” katanya.
Reporter Deddy
Editor Deden .GP