BANDUNG, bipol.co – Hampir 60 persen calon atlet berprestasi dan atlet berprestasi yang dipersiapkan untuk PON XX di Papua, terdampak pandemi Covid-19. Hal tersebut dikaji dari sisi kondisi prestasi sebagai atlet maupun dari sisi ketahanan secara ekonomi.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua II KONI Jabar, Yunyun Yudiana. “Berdasarkan data yang dimiliki, setidaknya terdapat 12 ribu calon atlet berprestasi dan atlet berprestasi di Jawa Barat. Sebagian diantaranya, merupakan atlet-atlet yang dipersiapkan Jawa Barat untuk perhelatan multieven olah raga nasional empat tahunan yang akan digelar di Provinsi Papua,” ujar Yunyun, Kamis (16/7/2020). .
Yunyun mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 telah memaksa para atlet tidak bisa melakukan aktivitas seperti di kondisi normal. Baik untuk berlatih, mengikuti berbagai kejuaraan, maupun bersosialisasi hingga bertahan hidup secara ekonomi.
Menurut Yunyun, pihaknya telah menyampaikan kepada pemerintah jika sekitar 12 ribu calon atlet berprestasi dan atlet berprestasi di Jawa Barat yang harus kita jaga dari sisi tiga hal tadi. Dari data yang kami peroleh, sekitar 60 persen atlet tersebut terdampak pandemi Covid-19 karena mereka pun sebagai mahasiswa, wiraswasta, pegawai swasta, hingga keluarganya terdampak langsung kondisi pandemi ini.
Yunyun mengaku, KONI Jabar sebenarnya sudah menyiapkan pelaksanaan pemusatan latihan daerah (Pelatda) PON XX sejak tahun 2019 lalu. Pelatda PON XX dengan sistem sentralisasi di satu tempat pun sudah diagendakan akan digelar pada Januari 2020 lalu.
KONI Jabar pun, lanjutnya, sudah membentuk tim Satlak Jabar Juara untuk mendorong percepatan pelayanan pelaksanaan Pelatda PON XX yang digelar cabang olah raga. Namun seiring mewabahnya virus ini dan penerapan lockdown melalui kebijakan PSBB, membuat agenda pelatda yang sudah dirancang batal dan atlet pun harus menjalani latihan mandiri di rumah masing-masing.
Untuk menghindari dampak pandemi Covid-19 semakin tinggi, KONI Jabar pun mengambil kebijakan dengan tetap memberikan insentif bulanan, suplemen, hingga dukungan peralatan bagi optimalnya pelaksanaan latihan atlet secara mandiri. Setidaknya dari sisi kondisi fisik hingga ketahanan secara ekonomi, para atlet ini bisa terjaga.
Editor Deden .GP