BIPOL.CO, BANDUNG – Anggota DPRD Kabupaten Bandung yang juga Ketua Fraksi Demokrat H Osin Permana berharap Kabupaten Bandung jangan sampai hilang jati dirinya sebagai daerah pertanian. Karena itu, tutur Osin Permana, legislatif khususnya Fraksi Demokrat, mendorong adanya perlindungan kaum tani.
“Termasuk juga mendorong supaya tidak terjadi alih fungsi lahan yang tentu saja akan menggerus kepada perubahan lahan pertanian, kepada yang lainnya,” kata Osin Permana, saat ditemui di Ruang Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Kamis.
Wakil Ketua Komisi B ini juga mengapresiasi kebijakan Bupati Bandung yang membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk lahan sawah dilindungi (LSDI), sehingga punya nilai keuntungan buat kaum tani.
Artinya, lanjut Osin, kaum tani tidak dibebankan bayar pajak, meskipun pada pelaksanaannya hari ini bagi kaum tani justru sangat berat dan usaha tani sekarang seperti judi.
Osin juga menilai, dengan liberalisasi ekonomi yang bersentuhan dengan sektor pertanian mengakibatkan kebutuhan usaha tani, seperti pupuk dan obat–obatan harganya tinggi.
Selain itu, upah buruh juga mahal, sementara pangan harganya tidak stabil dan tak ada kepastian, akibatnya budget produksi dan hasil panen terjadi ketimpangan atau jomplang.
“Namun langkah bupati mengratiskan PBB untuk lahan sawah dilindungi, merupakan upaya jangan sampai jati diri Kabupaten Bandung, sebagai daerah pertanian hilang atau lenyap,” katanya.
Osin berharap, selain memproteksi LSDI, pemerintah sebaiknya membangun sebuah network tata niaga hasil pangan, agar petani memiliki stabilitas harga. Selain itu, harga pupuk yang proposional jangan terlalu mahal.
Mengenai Perda perlindungan petani, menurut Osin, sampai saat ini belum terlaksana.Termasuk BUMD agro, pihaknya belum mengetahui pasti karena kinerjanya belum diketahui.
Osin juga menilai, liberalisasi ekonomi tidak bisa tuntas oleh kebijakan lokal, kecuali dengan edukasi pasca panen. Seperti, petani menjual hasil panennya diolah terlebih dahulu, seperti cabe menjadi abon atau tomat dijadikan saos, “Nah dorongannya harus seperti itu,” ucapnya.
Pemda juga harapnya, harus mendorong kelembagaan pertanian yang baik, seperti kelompok tani yang terdidik, inovatif dan punya militansi.
“Saat ini Bupati Bandung banyak membantu petani, selain bibit juga asuransi dan itu disalurkan melalui kelompok tani. Kini jelas Osin, pihaknya akan mendorong edukasi untuk para petani, terutama di sektor holtikultura,” ucapnya.
Selain itu, adanya zonanisasi atau kawasan pertanian, seperti.
Pangalengan khusus untuk tanaman kentang, Ciwidey menjadi areal strawbery itu akan menguntungkan petani. Apalagi jika pembagian kawasan pertanian itu berlaku secara nasional, akan menguntungkan usaha pertanian. Karena akan ada kepastian tanaman dan pasarnya.
Osin memandang, perlunya teknologi petanian, agar petani bisa menjaga stabilitas tanah dan adanya keseimbangan organik dan pupuk kimia. Karena petani saat ini berpikir efisiensi, seperti untuk membunuh hama itu menggunakan kimia dan dampaknya tanah jadi rusak.(deddy)